Samsung Kembangkan Graphene, Baterai Baru Pengganti Lithium?

- Ponsel, laptop, kamera, dan berbagai perangkat elektronik portabel masa kini mengandalkan baterai berbahan lithium ion. Namun baterai jenis baru yang kabarnya sedang dibikin Samsung memakai material lain, yakni grafena atau graphene dalam bahasa Inggris.
Hal tersebut diutarakan oleh pembocor gadget Evan Blass lewat sebuah kicauan. Menurut Blass, baterai grafena kemungkinan akan dipakai Samsung untuk salah satu ponselnya di tahun depan atau 2021.
“Mereka (Samsung) masih harus meningkatkan kapasitas selagi menekan biaya,” ujar Blass dalam kicauannya.
Salah satu kelebihan baterai grafena dibanding lithium, menurut Blass, adalah kecepatan pengisiannya yang jauh lebih cepat. Baterai bisa diisi penuh dari keadaan kosong dalam waktu kurang dari 30 menit.
Graphene yang merupakan semikonduktor alotrop karbon memang sudah lama dilirik para pemain dunia teknologi sebagai materi baterai pengganti lithium.
Berbentuk lembaran tipis, grafena 200 kali lebih kuat dibanding baja, lebih ringan dari kertas, dan bisa menyimpan daya dengan cepat. Karena ketipisannya, baterai grafena bisa disisipkan di tempat sempit seperti di sol sepatu.
Baca juga: Baterai Ponsel Boros, Aplikasi Google Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Pada gelaran Mobile World Congress 2018 di Spanyol tahun lalu, ada paviliun Graphene yang memamerkan aneka produk riset barbasis material tersebut, mulai dari robot hingga perangkat wearable.
Samsung sendiri diketahui telah mengoprek grafena sejak setidaknya tahun 2017, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Minggu (18/8/2019).
Ketika itu, raksasa elektronik Korea Selatan tersebut sempat mengatakan bahwa bahan grafena memungkinkan kecepatan pengisian daya baterai hingga lima kali lebih cepat daripada lithium.
Untuk sekarang, baterai berbahan grafena masih harus terus dikembangkan supaya bisa ditanam di produk konsumen. Material ini memang terhitung masih anyar. Graphene baru ditemukan oleh kelompok riset dari Universitas Manchester pada 2004 lalu.
Baca juga: Cara Hemat Baterai Android Seperti Ini Justru Bikin Boros
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia