"Galileo" Tumbang, Penduduk Eropa Kehilangan Sinyal GPS
- Sistem satelit navigasi milik Uni Eropa, Galileo dilaporkan tumbang. Galileo dikabarkan mengalami masalah sejak Kamis (11/7/2019) lalu. Masalah ini mengakibatkan semua perangkat penangkap sinyal GPS, termasuk smartphone tidak bisa menerima informasi waktu dan posisi dengan baik.
Sehingga, mereka beralih ke sistem Global Positioning System (GPS) yang dimiliki Amerika Serikat, dan dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Tetapi masih tergantung chip GPS yang terpasang di ponsel, apakah bisa terhubung atau tidak.
Bisa saja, ponsel mereka terkoneksi dengan Global Navigation Satellite System (Glonass) milik Rusia, atau satelit navigasi milik China, BeiDou. Higga berita ini ditulis, situs layanan Galileo masih menyebut satelit belum pulih.
Dari 26 satelit, 24 di antaranya berstatus "tidak bisa digunakan" (not usable). Sementara dua lainnya berstatus "uji coba" (testing) yang artinya, layanan belum bisa digunakan sepenuhnya.
Baca juga: Driver Go-Jek Masih Boleh Pakai GPS, Ini Syaratnya
Lembaga yang bertanggungjawab atas operasional Galileo, yakni European GNSS Agency (GSA) tidak menjelaskan lebih rinci apa sebenarnya masalah yang membuat layanan satelit tersendat.
Mereka hanya mendeskripsikan masalah ini sebagai "insiden teknis terkait infrastruktur dasar".
"Para ahli sedang bekerja untuk mengembalikan situasi sesegera mungkin," kata perwakilan GSA, dilansir KompasTekno dari BBC, Senin (15/7/2019).
"(Tim) Anomaly Review Board telah dibentuk untuk menganalisis akar masalah ini secara pasti dan mengimplementasikan pemulihan," jelas
Salah satu ahli dari GNSS mengatakan, sumber masalah ada di Precise Timing Facility (PTF) di Italia. PTF ini berperan untuk menghasilkan dan mengurasi referensi waktu dengan semua jam yang ada di dalam sistem Galileo yang telah diperiksa dan dikaliberasi.
GSA telah mengonfirmasikan gangguan ini ke pemerintah dan lembaga swasta yang mengandalkan navigasi dari sistem satelit Galileo. Mereka juga mewanti-wanti bahwa risiko penggunaan satelit ada di tangan pengguna.
Baca juga: GPS Bikin Baterai Ponsel Boros, Ini Cara Menghematnya
Pada Sabtu (13/7/2019), GSA sempat mengabarkan hal lebih buruk bahwa Galileo mengalami pemadaman layanan secara keseluruhan dan sinyal tidak boleh digunakan, dilansir dari ZDNet. Satelit Galileo diluncurkan Uni Eropa pada 2016 lalu.
Satelit itu menjadi tumpuan lembaga pemerintah dan perusahaan swasta untuk navigasi dan operasi pencarian serta penyelamatan.
Karena menawarkan layanan secara gratis, Galileo banyak digunakan perusahaan teknologi swasta dan para akademisi di seluruh dunia.
Terkini Lainnya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16