cpu-data.info

Huawei Patenkan OS "Harmony" Pengganti Android

Ilustrasi gambar ponsel Huawei dengan OS Harmony
Lihat Foto

- Beberapa waktu lalu, Huawei telah tebar "pancang" sistem operasi (OS) pengganti Android yang bernama "Hongmeng" (China) dan "Ark" (Eropa).

Kini, vendor asal China tersebut kembali mendaftarkan satu nama OS baru sebagai tambahan dari dua OS tadi, yaitu "Harmony".

Nama Harmony OS sendiri diajukan Huawei ke kantor Hak Kekayaan Intelektual Uni Eropa (EUIPO) pada 12 Juli lalu dan saat ini masih diproses oleh EUIPO (belum dirilis).

Ilustrasi paten Harmony OS yang diajukan HuaweiLetsGoDigital Ilustrasi paten Harmony OS yang diajukan Huawei

Dalam pengajuan paten tersebut, Huawei mencantumkan nama Harmony sebagai OS kategori "Class 9", di mana Harmony disebut-sebut merupakan OS yang dibuat untuk perangkat mobile dan komputer yang bisa diunduh (downloadable).

Baca juga: Meski Punya Pengganti, Huawei Ingin Tetap Setia Pada Android

Kendati begitu, belum jelas apakah Harmony OS merupakan sistem operasi yang berbeda dengan Hongmeng OS atau mungkin hanya berbeda penamaan saja untuk versi Hongmeng OS di luar China.

Namun, seperti Ark OS, Harmony OS disinyalir merupakan piranti lunak yang ditujukan untuk pasar global atau negara-negara di benua Eropa, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari LetsGoDigital, Minggu (14/7/2019).

Huawei belum memberikan komentar resmi terkait nama Harmony OS ini.

Seperti diketahui, Huawei sebelumnya juga telah mendaftarkan dua nama OS baru, yaitu Hongmeng OS dan Ark OS, sebagai antisipasi dari efek perang dagang antara AS-China yang mengancam mereka tidak bisa memakai OS Android dari Google.

Baca juga: Bos Huawei Klaim OS Hongmeng Lebih Kencang dari Android

Hongmeng OS disebut-sebut 60 persen lebih cepat dibandingkan OS "Robot Hijau". OS tersebut juga sudah diuji coba di kurang lebih 1 juta ponsel Huawei yang sebelumnya dikirim ke berbagai vendor rekanan Huawei.

Pihak Huawei sendiri telah mengonfirmasi bahwa OS Hongmeng akan tersedia pada akhir tahun ini, atau paling lambat awal tahun depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat