cpu-data.info

Perakitan Apple Mac Pro Dilaporkan Akan Pindah dari AS ke China

Mac Pro 2019
Lihat Foto

- Di tengah kisruh perang dagang antara AS dan China, Apple dilaporkan bakal memindahkan proses perakitan komputer desktop Mac Pro generasi terbaru dari AS ke China.

Berdasarkan laporan yang beredar, Apple telah menggandeng pabrikan komputer asal Taiwan, Quanta Computer, untuk dapat memanufaktur komputer Mac Pro teranyar di Negeri Tirai Bambu.

Proses manufakturnya dikabarkan bakal berlangsung di sebuah pabrik di sekitar kota Shanghai.

Baca juga: Apple Mac Pro 2019 Meluncur, Harga Rp 85 Juta

Jika terwujud, dengan pemindahan proses produksi ini, Apple disebut bisa menghemat biaya produksi Mac Pro secara signifikan. Sebab, komponen-komponen yang dibutuhkan untuk merakit Mac Pro tak perlu diekspor terlebih dahulu ke AS. 

Pemasok komponen-komponen hardware Apple sendiri sebagian besar memang berada di kawasan Asia yang notabene lebih dekat dengan China dibandingkan AS.

Kendati begitu, Apple belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar manufaktur Mac Pro di China ini.

Perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut hanya mengatakan bahwa mereka mendesain Mac Pro di AS dan produk tersebut dirakit menggunakan sejumlah komponen yang berasal dari AS.

Apple juga menambahkan bahwa proses perakitan tahap akhir hanya satu dari sekian proses untuk memanufaktur Mac Pro, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ArsTechnica, Senin (1/7/2019).

Baca juga: Apple Perkenalkan MacBook Pro Pertama dengan Prosesor 8-Core

Terkait perang dagang AS-China, sebelumnya presiden AS Donald Trump mendesak Apple untuk membuat produknya di dalam negeri dan meminta Apple untuk bekerja sama dengan para vendor di AS.

Namun, belakangan mengemuka usulan tarif masuk untuk barang-barang yang diimpor dari China, termasuk di antaranya komponen untuk Mac Pro seperti sekrup. Mungkin ini adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan Apple dalam memindahkan produksi ke China.

Apple sendiri hingga sekarang memang belum mencanangkan langkah pasti untuk membangun pabrik di AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat