Nintendo, Xbox, dan PlayStation Jadi Mahal Jika Tarif China Diberlakukan
- Tiga perusahaan pembuat konsol game terkemuka di dunia, Nintendo, Microsoft, dan Sony, melayangkan sebuah surat gabungan ke pemerintahan AS, khususnya Presiden Donald Trump.
Surat itu dikirimkan melalui Penasihat Umum Kantor Perwakilan Dagang AS, Joseph Barloon, pada 17 Juni lalu.
Di dalam surat tersebut, tiga perusahaan ini meminta usulan kebijakan tarif pajak 25 persen untuk produk yang dibuat di China, termasuk konsol game, untuk dicabut. Sebab, penerapan tarif itu bakal mencederai bisnis dan industri game secara keseluruhan.
Mengapa demikian? Sebab, tarif 25 persen bakal membuat harga konsol game meroket, dan menimbulkan efek domino, baik bagi pembuat konsol game, pembuat game, maupun para penikmat konsol game.
Baca juga: Presiden Trump Izinkan Huawei Berbisnis dengan Perusahaan AS
Untuk perusahaan, kenaikan harga ini kemungkinan bakal berpengaruh terhadap penjualan konsol game mereka.
Sehingga, para karyawan yang bekerja di industri game di AS, yang jumlahnya diperkirakan hingga 220.000 orang, terancam kehilangan pekerjaan, lantaran pemasukan perusahaan yang kemungkinan defisit.
Tak ketinggalan, perusahaan-perusahaan pembuat game skala kecil pun terancam "gulung tikar" karena permintaan game dari konsumen kemungkinan juga bakal ikut berkurang.
Sementara dari kacamata konsumen, kebijakan Trump ini juga bakal ikut membuat mereka "tercekik". Sebab, para konsumen sejatinya harus membayar lebih untuk sekadar memiliki konsol game.
Baca juga: Xbox Project Scarlett Meluncur 2020, Hardware Lebih Ngebut
Bahkan, kemitraan dagang dunia memprediksi konsumen nantinya harus membayar 840 juta dollar AS lebih besar, dibandingkan kondisi harga konsol normal, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Vice, Minggu (30/6/2019).
Karena mahal, penerapan pajak pun kemudian bakal bisa menghambat para konsumen di AS untuk membeli konsol game.
"Kenaikan harga 25 persen kemungkinan akan membuat banyak keluarga di AS tidak bisa membeli konsol video game baru, apalagi mendekati musim liburan ini," sebut Nintendo, Microsoft, dan Sony di dalam surat itu.
Terkini Lainnya
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya