Huawei Didepak dari Asosiasi Wi-Fi dan Kartu SD

- Pekan lalu menjadi awal masa yang berat bagi Huawei. Setelah masuk ke dalam daftar hitam pemerintah AS (entity list) ihwal bisnis dan perdagangan, satu per satu perusahaan AS membatasi hubungan bisnisnya dengan vendor China itu.
Pemerintah AS memang menangguhkan pemblokiran Huawei selama 90 hari, tapi hal itu tidak menyurutkan perusahaan asal AS lain untuk ikut memutuskan kemitraannya dengan Huawei.
Baca juga: Huawei Masuk Blacklist Amerika Serikat
Selain perusahaan, sejumlah lembaga standarisasi teknologi juga mencoret nama Huawei dari daftar anggota.
SD Association, organisasi non-profit yang membuat standarisasi kartu memori dan melisensi logo SDA, menghapus Huawei dari keanggotaan. Keputusan itu dilakukan mengingat organisasi ini berbasis di California, AS, dan karena itu tunduk pada kebijakan entity list.
"SD Association mematuhi perintah Departemen Perdagangan AS," jelas perwakilan SD Association.
Hal yang sama juga dilakukan organisasi standarisasi Wi-Fi, Wi-Fi Alliance. Organisasi yang berbasis di Austin, Texas ini membuat sertifikasi dan mengembangkan versi baru dari jaringan Wi-Fi yang diaplikasikan di seluruh dunia.
Baca juga: Google Akan Cabut Lisensi Android Smartphone Huawei
Selain kedua organisasi itu, badan standarisasi USB dan RAM, JEDEC yang berbasis di Virginia juga tidak lagi memasukan Huawei ke dalam daftar anggotaan mereka. Diwartakan Nikkei Asian Review, Huawei mundur secara sukarela dari organisasi ini.
"Pada tanggal 17 Mei 2019, Huawei Technologies memberitahukan telah memutuskan secara sukarela menangguhkan keanggotaan JEDEC hingga pembatasan yang diberlakukan pemerintah AS dicabut," jelas perwakilan JEDEC.
Frank Yang, perwakilan sekaligus vice-chairman Huawei di JEDEC sempat terdaftar sebagai direktur JEDEC. Setelah pengunduran diri tersebut, namanya tidak lagi masuk dalam daftar direktur, sebagaimana dimuat dalam situs resmi JEDEC.
Kemungkinan, efek didepaknya Huawei dari tiga organisasi itu akan terasa pada smartphone Huawei mendatang. Ini akan menjadi PR baru bagi Huawei, sebab fitur-fitur yang digawangi ketiga organisasi di atas mungkin akan sulit hadir di smartphone Huawei mendatang.
Baca juga: Chip Ponsel dan 5G Huawei Terancam Pemutusan Lisensi ARM
Huawei masih punya peluang untuk memproduksi sendiri, tapi tentu suaranya akan sulit mempengaruhi standarisasi badan yang banyak diisi perusahaan-perusahaan barat.
"Huawei menghargai hubungan dengan semua mitra dan asoisasi di seluruh dunia dan mengerti sulitnya situasi mereka saat ini," ungkap perwakilan Huawei, dilansir KompasTekno dari Nikkei Asian Review, Senin (27/5/2019).
"Kami berharap situasi ini akan segera terpecahkan dan kami sedang mencari solusi terbaiknya," tambah sang perwakilan.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia