Infinix Pastikan Patuhi Aturan TKDN Ponsel di Indonesia

JAKARTA, - Vendor ponsel China, Infinix memastikan pihaknya sudah mengikuti peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Hal itu disampaikan oleh pihak Infinix di sela acara peluncuran dua ponsel terbaru Infinix, Hot 7 Pro dan Smart 3 Plus, di Jakarta.
"Kalau TKDN, sejauh ini sekarang kami tidak ada masalah, karena semua requirement dari government kami bisa ikuti semua," ujar Sergio Ticoalu, Country Marketing Manager Infinix Indonesia, kepada KompasTekno di acara Infinix di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Ia kemudian menambahkan, untuk saat ini, di Tanah Air, Infinix menempuh jalur TKDN dengan kombinasi hardware dan software.
Untuk jalur hardware Infinix bekerja sama dengan pihak ketiga untuk merakit ponsel mereka yang pabriknya bertempat di kawasan pabrik Cikarang.
"Kalau sekarang, kami masih pakai pihak ketiga (hardware)," kata Sergio.
Baca juga: Kominfo Cabut Izin Penjualan Infinix Zero 5 3G di Indonesia
Sementara di jalur software, Infinix menggandeng beberapa aplikasi lokal untuk memenuhi persentase TKDN di bagian ini.
"Kami kerja sama dengan beberapa lokal apps (software) dan mereka cukup membantu," ujar Sergio.
Sayangnya, terkait angka pasti berapa komposisi TKDN hardware dan software di dua ponsel Infinix terbaru, Infinix Hot 7 Pro dan Smart 3 Plus, pihaknya tidak memberikan angka pastinya.
"Untuk (persentase TKDN) tepatnya saya belum (tahu), tapi kalau ditanya hardware dan software, keduanya kami ada," sebut Sergio.
Sebagai informasi, TKDN sendiri adalah persentase komponen produksi lokal yang harus dipenuhi vendor asing untuk memasarkan perangkat 4G mereka di Indonesia.
Menurut Permenperin No. 65 Tahun 2016, vendor bisa memenuhi syarat ini dalam berbagai skenario, semisal lebih besar pada komponen software, hardware, atau jalur investasi seperti yang ditempuh Apple.
Tahun lalu, Infinix sempat tersandung masalah TKDN dan diduga melakukan kecurangan.
Pada saat itu, Infinix Zero 5 yang dipasarkan di Indonesia hadir dengan embel-embel "Made In China" atau buatan China dengan kartu garansi Indonesia.
Baca juga: Patuhi Kominfo, Infinix Bakal Tarik Zero 5 3G dari Peredaran
Padahal, seharusnya ponsel tersebut dibuat di pabrik Indonesia lantaran Infinix, untuk memenuhi TKDN, memang menempuh jalur hardware, yang notabene produk-produk mereka harus dibuat di pabrik yang ada di Indonesia.
Terkait hal tersebut, di kemudian hari, pihak Infinix memastikan kejadian seperti itu tak akan terulang lagi.
Sebab, pihaknya sekarang mengikuti peraturan pemerintah seperti yang telah disebutkan di awal tadi.
"Jadi, segala kejadian yang mungkin pernah kejadian pada waktu lalu, ke depannya tidak bakal ada," pungkas Sergio.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia