Diblokir di India, TikTok Rugi Rp 7 Miliar Tiap Hari

- TikTok menjadi salah satu platform berbagi video yang cukup kontroversial. Selain pernah diblokir di Indonesia, kini giliran India yang memblokir TikTok.
Pemblokiran ini membuat Bytedance -developer asal China pembuat TikTok- merugi hingga 500.000 dollar AS (Rp 7 miliar) setiap hari dari kehilangan nilai investasi dan pendapatan komersil.
Hal tersebut disampaikan oleh Bytedance lewat sebuah dokumen pengadilan yang diajukan ke Mahkamah Agung India, akhir pekan lalu, dalam rangka permohonan untuk membuka blokir di India.
Tak cuma rugi secara finansial, menurut Bytedance, pemblokiran di India juga mengancam kelangsungan pekerjaan 250 orang karyawannya.
Baca juga: TikTok Resmi Diblokir di India
Pemblokiran TikTok d India baru terjadi bulan ini, setelah pengadilan negeri meminta pemerintah negara bagian untuk melarang aplikasi tersebut diunduh oleh warganya. TikTok dianggap mendorong penyebaran konten pornografi dan pedofil.
Tak lama setelah intruksi tersebut, Apple dan Google sebegai pemilik platform Android dan iOS, menghapus aplikasi TikTok dari toko aplikasi mereka di India minggu lalu. Pihak TikTok pun mengajukan permohonan agar pemblokiran dibatalkan.
Dalam dokumennya ke pengadilan, Bytedance membandingkan TikTok dengan aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Bytedance mengklaim telah memgimplementasikan 13 fitur keamanan di TikTok, termasuk pengawasan orangtua.
Mereka meminta agar Kementrian Informasi dan Teknologi setempat untuk memerintahkan Google dan Apple agar mau menyediakan aplikasinya lagi di toko aplikasi.
Menghambat bisnis
Diblokirnya TikTok di India juga menghambat langkah Bytedance untuk mengembangkan bisnisnya di negara tersebut.
Pemblokiran ini juga memicu kekhawatiran penyedia aplikasi lainnya. Beberapa pihak menyoroti keberlangsungan industri sosial media di India karena pengadilan yang terlihat ketat mengatur konten di media sosial.
Baca juga: TikTok Sudah Diunduh 1 Miliar Kali
TikTok harus menerima koneskuensi lain dari pemblokiran ini, yaitu reputasi. Alhasil, dengan seringya TikTok diblokir di beberapa negara, iklan dan investor yang menjadi sumber pendapatan akan terpengaruh.
Salah satu penyokong Bytedance adalah SoftBank Group Corp. Bytedance disebut menjadi salah satu startup paling bernilai dengan potensi valuasi hingga 75 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.000 triliun), dirangkum KompasTekno dari Reuters Rabu (24/4/2019).
"Pemblokiran telah berdampak buruk terhadap basis pengguna TikTok yang kehilangan (potensi) hampir 1 juta pengguna baru tiap hari," sebut Bytedance dalam dokumennya.
Terkini Lainnya
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Harga iPhone XS dan XS Max Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Daftar HP yang Support E-SIM XL buat Migrasi Kartu SIM
- Cara Mengatasi Gagal Aktivasi MFA ASN Digital karena Invalid Authenticator Code
- Cara Beli E-SIM Indosat dan Mengaktifkannya
- 75 Twibbon Paskah 2025 untuk Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus
- Infinix Note 50s 5G Plus Meluncur, Smartphone dengan Casing Unik yang Wangi
- Jadwal MPL S15 Hari Ini, "Derby Klasik" RRQ Hoshi Vs Evos Glory Sore Ini
- Tablet Motorola Moto Pad 60 Pro dan Laptop Moto Book 60 Meluncur, Daya Tahan Jadi Unggulan
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis