cpu-data.info

Angga Sasongko Kagumi Fitur "Super Steady" di Samsung Galaxy S10

Sutradara film Angga Dwimas Sasongko menjajal Galaxy S10 di area jembatan Golden Gate, San Francisco, Amerika Serikat.
Lihat Foto

SAN FRANCISCO, - Samsung menyertakan sejumlah fitur anyar pada trio Galaxy S10, Galaxy S10e, dan Galaxy S10 Plus yang diperkenalkan pekan lalu. Salah satunya adalah “Super Steady” yang berguna untuk meredam goyangan saat merekam video.

Fitur inilah yang membuat sutradara film Angga Dwimas Sasongko jatuh hati kepada Galaxy S10 lantaran memungkinkan perekaman video dengan mulus, meski sambil berjalan. 

Dia sempat mendemonstrasikan kebolehan Super Steady dengan mengikuti subyek. 

Dimulai dengan close up langkah kaki, lantas dengan menggerakkan ponsel secara perlahan ke arah atas sehingga menampakkan wajah. Footage video yang dihasilkan terlihat halus tanpa goyangan berarti.

“Saya paling suka fitur stabilizer ini, sudah seperti pakai alat gyro saja. Buat saya ini terobosan,” ujarnya di sela rangkaian perjalanan Galaxy Unpack 2019 di San Francisco, Amerika Serikat, pekan lalu.

Peredam goyangan elektronik

Fitur Super Steady sejatinya menstabilkan perekaman gambar dengan teknik elektronik (EIS, menggunakan software). Dari ketiga kamera di Galaxy S10 dan Galaxy S10 Plus, yang dipakai merekam video saat Super Steady diaktifkan adalah kamera ultra wide (16 megapiksel, f/2.2).

Tekniknya mirip dengan EIS di perangkat lain, seperti kamera aksi, juga warp stabilizer di aplikasi editiing video Adobe Premiere. Gambar di-crop secara digital agar sisi pinggirnya bisa “digoyangkan” untuk mengkompensasi gerakan kamera. 

Walhasil, tampilan frame (dari kamera ultra-wide) saat Super Steady diaktifkan pun tampak tidak selebar aslinya (123 derajat), melainkan di-crop sehingga hanya menampilkan bagian tengah.

Fitur Super Steady pun tidak bisa diaplikasikan dengan dua kamera lainnya di Galaxy S10 dan Galaxy S10 Plus, yakni kamera wide (12 megapiksel f/1.5 atau f/2.4) dan short telephoto (12 megapiksel, f/2.4).

Namun, kedua unit kamera wide dan telephoto itu sudah dibekali dengan fitur Optical Image Stabilization yang juga mampu meredam goyangan, meski tidak seefektif Super Steady.

Baca juga: Menjajal Kamera Galaxy S10+ di San Francisco, Sebagus Apa Hasilnya? 

Paket komplit dalam genggaman

Sebagai pembuat film, Angga memang tertarik pada kamera Galaxy S10. Dia turut menyoroti kemampuan flagship ini untuk merekam video HDR10+ yang disebutnya mampu menghasilkan dynamic range sangat luas.

Dengan tiga buah kamera, menurut Angga, Galaxy S10 dan Galaxy S10 plus pun memberikan kebebasan lebih dalam hal memilih sudut pandang sesuai keinginan untuk mendukung storytelling dalam video.

“Seperti punya lensa 21mm, 35mm, dan 50mm (ekuivalen full-frame) saja. Itu lensa-lensa drama sudah di-cover semua,” sebut Angga. 

Samsung sendiri tampaknya menyadari bahwa ponsel Galaxy S10 berpotensi dipakai sebagai alat perekam video yang andal. Pabrikan Korea Selatan inipun bekerja sama dengan Adobe untuk menyematkan aplikasi video editing Premiere Rush di Galaxy S10.

Baca juga: 8 Fitur Galaxy S10 yang Hadir untuk Pertama Kalinya di Samsung

Galaxy S10 pun berubah menjadi paket komplit dalam genggaman bagi pengguna yang ingin merekam video, bahkan membuat film. 

"Ini seperti ponsel campur komputer, campur, kamera, campur editing,” komentar Angga, sambil menjelaskan bahwa kehadiran ponsel masa kini yang serba canggih sangat memudahkan para pemula dalam terjun ke dunia video. 

Keadaan sekarang disebutnya bertolak belakang dari 15 tahun lalu, saat dia pertama kali membuat film dengan segala kerepotannya.“Dulu itu barrier-nya banyak sekali. Sekarang sudah tidak ada barrier, semua serba mudah,” pungkas Angga. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat