CEO Indosat Sarankan Pemerintah Tunda Rencana "Buyback" Indosat
YOGYAKARTA, - CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Chris Kanter kembali menjelaskan soal isu pembelian kembali (buyback) saham Indosat dari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.
Hal ini menurutnya agar isu ini tidak terus-terusan menggelantung di pasar. Dikatakan Chris, sangat tidak mungkin bagi pemerintah jika ingin melakukan buyback Indosat pada saat ini, meski menurutnya Presiden Jokowi sudah mengupayakannya sejak 2018 lalu.
"You mau beli barang yang harganya lagi turun dari orang yang kaya banget, bukan kaya doang, mana mau jual dia," ujar Chris di acara jumpa media di Yogyakarta, Senin (28/1/2019).
Chris menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada November 2018 lalu. Ia menjelaskan kepada presiden, walaupun Qatar Telecom selaku pemilik Ooredoo memberikan diskon, harga Indosat tetap akan di atas pasar (terlalu mahal).
"Jadi saya sampaikan ke presiden, melihat keadaan sekarang, simply impossible (buyback Indosat)," kata Chris.
Ia pun menjelaskan, Qatar Telecom saat ini telah beroperasi di sepuluh negara, tahun depan, mereka menargetkan menjadi world telco leader dengan berekspansi menjadi beroperasi di 20 negara.
"Kalau mau jadi group dunia, mana mau jual. Tetap mau (jual) tetapi kalau (Qatar Telecom) lagi pengen cari duit, ini (kondisinya) lagi pengen belanjain duit," tuturnya.
Chris melanjutkan, kalaupun pemerintah mau membeli dengan harga yang Qatar Telecom mau, pastinya akan mahal sekali, di atas harga market saat ini. Ia pun menganjurkan lebih baik dananya dipakai untuk infrastruktur lain.
"Saya berbicara bukan dalam konteks dukung-mendukung, tetapi supaya isu ini (buyback) selesai, tidak menggelantung jadi bulan-bulanan Pilpres," katanya.
"Saya bukan ngebelain (Presiden Jokowi) lho, Indosat ngga ada urusan nomor 01 atau 02, saya menyampaikan fakta," lanjut Chris.
Ooredoo adalah perusahaan telekomunikasi berbasis di Qatar, yang saat ini memegang mayoritas saham Indosat. Ooredoo mengakuisisi saham Indosat pada 2002 lalu saat pemerintah melepas 41,9 persen saham ke Ooredoo.
Saat ini, pemerintah Indonesia hanya mempunyai 14,29 persen saham Indosat, sedangkan Ooredoo mengantongi saham 65 persen. Sisanya dimiliki publik.
Baca juga: Indosat Dorong Sharing Infrastruktur untuk Percepat 5G
Terkini Lainnya
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Oppo Gandeng Merek Fesyen Paris Maison Kitsune, Bikin Casing Find X8 Series
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Oppo Find X8 Rilis Global Hari Ini di Bali, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Xiaomi Redmi A4 5G Meluncur, HP Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia