Umpatan Apa yang "Aman" Diucapkan dalam Video YouTube?

- Youtube kerap menghadapi kritikan dari publik jika ada konten yang dianggap tidak pantas oleh banyak orang. Salah satunya adalah penggunaan umpatan atau kata kotor yang tidak semua masyarakat nyaman mendengarnya di video YouTube.
Jika terbukti melanggar pedoman YouTube, kreator akan menghadapi masalah monetisasi. Untungnya, YouTube memberikan petunjuk bagi para kreator, kata-kata kotor apa saja yang boleh dan tidak boleh diucapkan di dalam video.
Melalui kanal Creator Insider, umpatan berbahasa Inggris yang cenderung lebih lunak seperti "damn", 'dang "shoot", dan "hell" masih aman digunakan dalam video YouTube. Konteks aman di sini artinya, kata-kata tersebut tidak akan berpengaruh buruk pada keputusan pengiklan yang bakal tampil di video tersebut.
John, perwakilan dari tim kebijakan monetisasi YouTube mengatakan bahwa para kreator bebas mengucapkan kata-kata tersebut sesering mungkin, termasuk digunakan sebagai judul dan thumbnail.
Baca juga: Pahami Algoritma YouTube, Kunci Jadi YouTuber Sukses
Sementara kata kotor yang sangat kasar dan dilarang muncul di jam-jam prime time televisi, juga disebut cukup aman digunakan para kreator. Asalkan, kata tersebut tidak sering digunakan dan tidak muncul di awal video, serta tidak boleh digunakan sebagai judul dan thumbnail.
John menambahkan bahwa konten terburuk yang akan membahayakan monetisasi adalah konten yang banyak menampilkan cercaan rasial, merendahkan, dan konten kebencian yang diarahkan terhadap suatu individu atau kelompok orang tertentu.
Konteks memang menjadi kunci untuk video tertentu, misalnya saja video komedi. Tapi menaruh kata-kata kotor yang sangat kasar ke dalam video, judul, atau thumbnail akan mengancam monetisasi video.
Bahkan jika para kreator menggunakan "bleeping" atau menyensor suara umpatan, hal itu tidak akan banyak menolong monetisasi konten untuk mengundang para pengiklan.
Dirangkum KompasTekno dari Mashable, Rabu (16/1/2018), setidaknya ada tiga hal dalam menggunakan kata kotor yang akan memengaruhi status monetisasi.
"Tiga hal yang akan kami lihat adalah, judul video, gambar thumbnail, dan seberapa sering kata kotor disebut di awal video," jelas John.
Durasi awal video kurang lebih berada pada 30 detik pertama. Ini bukanlah kebijakan baru yang ditetapkan YouTube, melainkan sebuah klarifikasi untuk memperjelas penggunaan umpatan oleh para kreator agar tidak merugi karena kontennya didemonetisasi.
Dalam pedomannya, YouTube telah menegaskan bahwa bahasa yang tidak pantas, umpatan yang sangat kasar, kevulgaran, dan konten yang menghasut terancam akan didemonetisasi.
Untuk melihat video lengkap bagaimana menggunakan kata kotor yang aman di YouTube, bisa dilihat dalam video berikut.
Terkini Lainnya
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB