Xiaomi Investasi Rp 20 Triliun untuk Produk Smart Home

- Setelah melepas Redmi menjadi merek terpisah, Xiaomi kini mulai serius menggarap pasar di luar smartphone. Vendor ponsel China itu menggelontorkan investasi besar untuk pengembangan smart home.
Dalam sebuah diskusi yang membahas tentang rencana Xiaomi ke depan, CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan bahwa perusahaan akan menginvestasikan sekitar 1,48 miliar dollar AS (sekitar Rp 20 triliun) untuk "AIoT".
AIoT sendiri merupakan gabungan dari istilah Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).
Tak hanya itu, perusahaan juga baru-baru ini bekerja sama dengan TCL sebagai mitra untuk melebarkan sayap demi membentuk ekosistem smart home.
Baca juga: Xiaomi Beli Saham Pabrik Perakit BlackBerry
Lewat sebuah surat kepada karyawannya, Lei Jun menyinggung soal perkembangan perangkat pintar dan penggantian peralatan rumah tangga standar dengan yang terhubung internet.
"Akan ada jaringan AIoT yang menyusup setiap detik dan mengumpulkan pengguna yang besar, trafik dan data," kata Jun sebagaimana dikutip KompasTekno dari Neowin, Senin (14/1/2019).
Selain AIoT, Xiaomi juga diketahui akan terus berinvestasi dalam bisnis ponsel pintar, termasuk merek Redmi yang baru saja memisahkan diri. Xiaomi juga ditengarai akan melayani segmen pasar yang lebih spesifik lewat brand Poco dan Black Shark.
Pada awal tahun ini, performa Xiaomi di pasar ponsel pintar terlihat cenderung menurun. Saham milik Xiaomi turun senilai 17 persen dan menyusutkan kapitalisasi pasar senilai 6,2 miliar dollar AS.
Kendati demikian, pasar ponsel pintar secara keseluruhan memang cenderung loyo pada awal 2019 ini. Hal ini dipicu oleh adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Hal tersebut berdampak cukup signifikan pada vendor smartphone yang berasal dari kedua negara itu. Tak hanya vendor asal China, Apple pun turut mengalami penurunan performa pada awal 2019 ini.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e