iPhone 6S hingga iPhone X Dilarang di China, Selanjutnya iPhone XS dan XR?
- Sengketa paten antara Qualcomm dan Apple masih terus berlanjut. Beberapa hari lalu, Qualcomm memenangkan tuntutan atas Apple di Pengadilan Rakyat Menengah Fuzhou, China.
Hasilnya, Apple harus menarik beberapa varian iPhone di China, mulai dari iPhone 6s hingga iPhone X, yang diduga melanggar paten Qualcomm.
Namun agaknya, Qualcomm masih belum puas dan ingin varian baru iPhone yakni iPhone XS, iPhone XR, dan iPhone XS Max, agar ikut dilarang peredarannya di China.
Pengacara Qualcomm, Jiang Hongyi mengatakan bahwa kliennya akan membuktikan bahwa Apple melanggar dua poin dalam paten di produk iPhone terbaru. Bukti tersebut akan digunakan Qualcomm sebagai dasar untuk melarang penjualannya di China.
Sementara itu, Apple menolak tuduhan yang dialamatkan oleh Qualcomm. Perusahaan asal Cupertino disebut masih berjuang untuk mengajukan banding ke pengadilan.
Selain itu, Apple juga menyiapkan pembaruan iOS yang akan memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh perang paten ini. Dilansir KompasTekno dari BGR, Senin (17/12/2018), Apple akan merilis pembaruan software pada awal minggu depan.
"Awal minggu depan kami akan mengirimkan pembaruan software untuk pengguna iPhone di China untuk mengantisipasi malfungsi minor yang diakibatkan dua paten dalam masalah ini," jelas perwakilan Apple.
Baca juga: Gara-gara Qualcomm, Apple Dilarang Jual iPhone di China
Sengketa paten antara Qualcomm dan Apple sudah berlangsung sejak lama. Qualcomm memperkarakan Apple di pengadilan China pada akhir 2017. Pabrikan chipset itu menuduh iPhone melanggar beberapa fitur yang berkaitan dengan peningkatan fotografi dan aplikasi touchscreen.
Apple sendiri mengatakan bahwa keputusan pelarangan iPhone di China harus dicabut. Sebab, melanjutkan pemasaran iPhone di China tidak melanggar pasal "kerusakan yang tak dapat diperbaiki", sebagaimana yang dipermasalahkan Qualcomm.
Apple juga mengatakan pada pengadilan bahwa pelarangan tersebut akan berdampak pada pemasok asal China, konsumen, dan negara.
Qualcomm sendiri telah membayar 43,54 juta obligasi untuk menutup kerusakan potensial kepada Apple. Apple sendiri telah bersedia untuk membayar "counter security" dua kali lipat dari biaya obligasi tersebut agar larangannya dicabut.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya