Investasi Baru, Valuasi Go-Jek Disebut Bisa Tembus Rp 137 Triliun
- Go-Jek diprediksi bakal kembali segera memperoleh guyuran dana segar, kali ini angkanya disebutkan mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun.
Sebagian besar dana kabarnya berasal dari para investor lama Go-Jek, termasuk Google, Tencent, dan JD.com yang agaknya memang berminat meningkatkan investasi mereka di Go-Jek.
Dalam beberapa bulan belakangan, Go-Jek dilaporkan sudah terlibat pembicaraan dengan para calon penanam modal untuk sesi pendanaan terbaru itu. Proses negosiasi disinyalir akan segera rampung dalam waktu dekat.
Baca juga: Berapa Dana Segar yang Diberikan Google untuk Go-Jek?
Namun, funding round masih dibuka sehingga jumlah dana masih bisa meningkat lebih jauh apabila ada investor lain yang masuk. Boleh jadi angka akhirnya nanti menyentuh kisaran 1,5 miliar dollar AS atau lebih.
Sumber dalam yang mengetahui informasi ini mengatakan bahwa nilai valuasi Go-Jek bisa naik dua kali lipat mendekati angka 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 137 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Information, Selasa (30/10/2018),
Pada putaran pendanaan sebelumnya yang ditutup awal tahun 2018 lalu, Go-Jek diketahui berhasil membukukan valuasi sebesar 4,8 miliar dollar AS.
Rival berat Grab
Sementara itu, rival berat Go-Jek, Grab, pada awal bulan ini dikabarkan bakal memperoleh suntikan dana 500 juta dollar AS dari salah satu investor besarnya, Softbank.
Pada awal 2018 Grab menggelar funding round yang disokong oleh pabrikan mobile Toyota. Ketika itu, valuasi Grab kabarnya sudah menembus angka 10 miliar dollar AS.
Kompetisi Go-Jek dan Grab di Asia Tenggara semakin ketat. Di Indonesia, yang menjadi markas besar Go-Jek, Grab menambah investasinya.
Di saat yang bersamaan, Go-Jek semakin memperluas ekspansinya di Asia Tenggara ke negara-negara yang telah lebih dulu digarap oleh Grab.
Baca juga: Go-Jek Dikabarkan Segera Beroperasi di Singapura Tanpa Ojek
Yang terbaru, Go-Jek dikabarkan telah membuka pendaftaran driver di Singapura dan Thailand. Go-Jek telah resmi beroperasi di Vietnam dengan nama Go-Viet lewat acara peresmian yang digelar bulan lalu.
Go-Jek bisa memanfaatkan aliansinya dengan sejumlah investor yang merupakan perusahaan teknologi, seperti Google, Tencent, dan JD.com, untuk mendukung operasional bisnisnya di Asia tenggara.
Baik Grab dan Go-Jek sama-sama berambisi untuk mengubah gaya hidup masyarakat melalui platform yang mereka kembangkan.
Tak sekedar urusan transportasi publik, keduanya juga menawarkan layanan pesan antar makanan atau belanja, hingga merambah ke pembayaran digital.
Grab baru-baru ini mengumukan kerja sama dengan Mastercard untuk meluncurkan sebuah layanan kartu prabayar di Asia Tenggara.
Kartu yang saldonya bisa diisi (top up) ini natinya akan memudahkan para pelanggan, termasuk mereka yang belum memiliki akun di bank, untuk melakukan pembayaran secara online maupun offline.
Terkini Lainnya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16