cpu-data.info

Cerita di Balik Mundurnya Para Pendiri WhatsApp dari Facebook

Jan Koum, co-founder WhatsApp
Lihat Foto

- Jan Koum dan Brian Acton adalah dua sahabat yang sama-sama mendirikan WhatsApp. Namun beberapa tahun setelah Facebook mengakuisisi platform pesan instan tersebut, keduanya malah memutuskan untuk hengkang.

Keputusan keduanya hengkang itu menyisakan cerita mengenai hubungan keduanya dengan para punggawa Facebook. Koum dan Acton memang dikabarkan kurang harmonis dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg serta Sheryl Sandberg.

Suasana yang kurang harmonis itu mulai muncul pasca Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai Rp 223 triliun pada 2014. Mereka seringkali berdebat, bahkan ketika membicarakan hal-hal kecil.

Informasi yang dilansir KompasTekno dari Fast Company, Rabu (6/6/2018), Koum dan Acton berselisih dengan kedua punggawa Facebook karena konsep bisnis WhatsApp yang tidak sejalan.

Kedua pendiri WhatsApp selalu berusaha mencegah aplikasi pesan instan buatannya dimasuki iklan. Di sisi lain, Facebook yang menjadi induk usaha mereka justru ingin memasukkan iklan dan mengambil untung darinya.

Baca juga: Pendiri Sekaligus CEO WhatsApp Jan Koum Mundur

Kabar yang beredar menyebutkan perbedaan konsep bisnis itu membuat konflik makin memanas, bahkan mengarah pada perdebatan-perdebatan kecil dan hal yang lebih personal.

Salah satunya, para pendiri WhatsApp tidak senang dengan kantor baru yang diberikan Facebook di Menlo Park. Padahal, karyawan-karyawan lama Facebook melihat bahwa kantor baru itu memiliki fasilitas lebih baik, kamar kecil yang lebih luas, hingga meja yang lebih besar.

"Koum merasa tidak cocok dengan tekanan bekerja di perusahaan besar, kadang berdebat dengan Zuckerberg dan eksekutif lain hanya karena hal-hal kecil. Misalnya ketika WhatsApp diminta membeli kursi tertentu oleh Facebook," ujar sumber yang dekat dengan masalah tersebut.

Di luar hal filosofis dan fasilitas, masalah antara para pendiri WhatsApp dan petinggi Facebook juga merepresentasikan perbedaan besar dalam budaya kerja.

Baca juga: Karyawan Facebook dan WhatsApp, Satu Atap Tapi Tak Harmonis

"Dalam perusahaan yang begitu bangga dengan konsep egaliter ini, masalah-masalah remeh itu bertumpuk-tumpuk," ujar pegawai Facebook yang enggan disebutkan namanya.

Akhirnya, semua hal itu berujung pada hengkangnya Koum dan Acton. Keduanya sama-sama mengundurkan diri dari Facebook di waktu yang berbeda. Acton lebih dulu mundur dari Facebook pada akhir 2017. Disusul kemudian Koum pada Mei 2018.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat