Intel Bakal Beli Perusahaan yang Ingin Beli Qualcomm?
- Broadcom masih ngotot mengejar Qualcomm untuk diakusisi, meski pinangannya senilai ribuan triliun rupiah sudah beberapa kali ditolak.
Belum lagi selesai urusan lamar-melamar itu, muncul kabar bahwa Broadcom mulai dibayang-bayangi raksasa chip lainnya, Intel. Produsen chip dunia itu dikabarkan tertarik meminang Broadcom, ibarat kisah cinta yang aneh dalam sebuah sinetron.
Tapi ada alasan logis di baliknya. Intel disinyalir mau mencaplok Broadcom lantaran perusahaan tersebut bakal menjadi pesaing besarnya, apabila jadi bergabung dengan Qualcomm.
Broadcom dan Qualcomm masing-masing memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar 100 miliar dollar AS, sehingga kombinasi keduanya bakal menjadi deal teknologi dengan nilai terbesar sejagat apabila terwujud.
Baca juga: Tak Kapok Ditolak, Broadcom Tawar Qualcomm Rp 1.700 Triliun
Gabungan Broadcom dan Qualcomm bakal menjadi rival kuat bagi Intel yang sama-sama bergerak di industri chip, dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar 240 miliar dollar AS.
Seorang juru bicara Intel menolak berkomentar mengenai rencana akuisisi pihaknya atas Broadcom, tapi sekaligus menegaskan bahwa Intel memang sering mencaplok perusahaan lain.
“Kami telah membuat sejumlah akuisisi penting dalam 30 bulan terakhir -termasuk akuisisi terhadap Mobileye dan Altera,” sebut sang juru bicara, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (12/3/2018).
Broadcom terakhir menawar Qualcomm 121 miliar dollar AS (Rp 1.700 triliun) pada Februari lalu. Meski kembali ditolak, Broadcomm ngotot tetap mengejar Qualcomm.
Baca juga: Qualcomm Tolak Pinangan Rp 1.700 Triliun Broadcom
Pinangan Broadcom atas Qualcomm bermasalah karena bisa menimbulkan persoalan monopoli, terkait posisi keduanya yang kuat di industri teknologi chip dan komunikasi.
Tak kurang, US Treasury menyatakan kekhawatiran bahwa Broadcom yang berbasis di Singapura bisa saja menjual aset teknologi Qualcomm ke negara lain.
“Hasil kerja Qualcomm terlalu penting bagi keamanan nasional kita untuk dibiarkan jatuh ke negara asing,” ujar seorang senator AS asal Arkansas, Tom Cotton, dalam sebuah pernyataan.
Mengenai hal ini, Broadcom berjanji tak akan menjual aset Qualcomm ke negara lain apabila rencana akuisisi atas Qualcomm mendapat lampu hijau dari otoritas terkait di AS.
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia