Rumor Microsoft Beli Electronic Arts Mencuat
- Microsoft dikabarkan tengah mengincar studo game Electronic Arts (EA Games) untuk diakuisi. Langkah ini dilakukan Microsoft untuk memperkuat divisi perangkat game-nya, XBox dalam hal eksklusifitas.
Selama ini, masalah eksklusifitas game memang menjadi bayang-bayang Microsoft. Sebab dari segi jumlah, perusahaan rintisan Bill Gates ini memang tidak memiliki koleksi banyak game eksklusif.
Tahun 2018, XBox One hanya merilis State of Decay 2, Crackdown 3 dan Sea of Thieves sebagai game eksklusifnya. Meski banyak penggemar, ketiga game ini masih kalah pamor dibandingkan game eksklusif yang ada di konsol PlayStation 4., sebut saja Spider-Man, God of War, Dreams, dan Call of Duty: WW II.
Jumlah ini tentu saja berpengaruh pada penjualan perangkat Xbox One Microsoft. Berdasarkan kutipan data yang dicuplik KompasTekno dari Polygon, Selasa (30/1/2018), penjualan Xbox One tahun lalu hanya sekitar 35 juta unit. Sedangkan Sony dengan PS 4 nya mencatatkan penjualan hingga 73 juta unit.
Baca juga : Kapal Selam Nuklir AS Dikendalikan Pakai Stick Xbox
Angin segar kemungkinan akan menerpa Microsoft jika benar-benar mengakuisisi EA. Pasalnya, EA merupakan salah satu pengembang yang sudah melahirkan banyak game populer. Sebut saja Need For Speed, FIFA, dan The Sims.
Jika ingin mengakuisisi EA Games, Microsoft harus menyiapkan mahar sekitar 35 miliar dolar AS (Rp 469,8 triliun). Meski tergolong besar, angka itu bukanlah mustahil bagi Microsoft. Namun tentu saja kepemilikian Microsoft atas EA baru akan terjadi ketika pengembang game satu ini bersedia untuk diakuisisi.
Selain EA Games, sejumlah nama lain seperti Valve dan PUBG .Corp juga masuk dalam daftar perusahaan yang jadi incaran Microsoft. Baik Valve maupun PUBG.Corp merupakan pengembang yang menciptakan game multiplayer legendaris.
Valve dikenal sebagai pengembang game populer masa kini seperti Half-Life, Counter Strike, Left 4 Dead, hingga Dota 2. Sedangkan PUBG yang merupakan pencipta game Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).
Akuisisi publisher game bukan kali ini saja dilakukan Microsoft. Pada 2014 lalu, raksasa teknologi ini membeli Mojang, pencipta game Minecraft dengan mahar sekitar 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 33 triliun kala itu.
Terkini Lainnya
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Temui Menkominfo, Bigo Live Nyatakan Komitmen Keamanan Konten dan Investasi di Indonesia
- Instagram Rilis Akun Khusus Remaja, Interaksi Bisa Lebih Privat dan Aman
- 27 iPhone yang Kebagian iOS 18
- Samsung Galaxy F05 Meluncur, HP Murah dengan Kamera 50 MP