Seperti Kaset VHS, DVD dan Blu-Ray Akan Punah?
- Kemajuan teknologi atas sejumlah perangkat menyebabkan eksistensi perangkat lainnya tergeser, bahkan punah. Sama halnya dengan kepingan DVD dan video Blu-ray. Perangkat penyimpanan yang sempat booming di awal tahun 2004 itu tampaknya bakal mengalami nasib yang sama dengan pedahulunya, kaset VHS.
Sejak teknologi berubah menjadi serba digital dan online, konsumen mulai meninggalkan cakram DVD. Mereka beramai-ramai menyerbu layanan streaming online yang dinilai lebih mudah dan murah. Hal inilah yang kemudian mengancam kepunahan DVD dan video Blu-ray di masa depan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh firma riset asal Jerman, Statista, untuk wilayah Amerika Serikat, semua penjualan video dengan format fisik seperti DVD dan Blu-Ray mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2017. Hal tersebut bahkan berdampak pada gerai penjualan cakram DVD, seperti RedBox dan Kiosk.
Penjualan DVD Blu-ray tahun 2017 mencapai angka 4,72 miliar dolar AS (Rp 62,9 triliun), turun 14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan, langganan DVD Blu-ray dan rental DVD meraih penjualan masing-masing senilai 0,45 miliar dolar AS (Rp 5,6 triliun) dan 0,39 miliar dolar AS (5,2 triliun). Keduanya turun sebesar masing-masing 18 dan 20 persen.
Meski masih membukukan pendapatan yang cukup besar, paparan data tersebut mengisyaratkan bahwa industri hiburan berbasis cakram DVD dan Blu-ray tengah menjalani situasi sulit.
Langganan video online meningkat
Kenaikan penjualan terlihat didapat video berbasis layanan online, seperti dikutip KompasTekno dari Bussines Insider, Rabu (17/1/2018).
Layanan streaming mencatat penjualan hingga 9,55 miliar dolar AS (Rp 47,3 triliun), naik sekitar 31 persen. Sedangkan penjualan perangkat elektronik meraup angka penjualan 2,15 miliar dolar AS (Rp 28,6 triliun), naik sebesar 5 persen dari tahun lalu.
Sementara itu, penjualan video on-demand lewat TV kabel berlangganan di Amerika Serikat juga turun sekitar 7 persen dibanding tahun lalu, sehingga semakin menggarisbawahi tren cord-cutter di mana konsumen berhenti berlangganan TV kabel untuk beralih ke layanan streaming online.
"Melihat industri home entertainment secara keseluruhan, jelas bahwa masa depan distribusi video adalah digital," sebut Statista dalam laporannya.
"Semua format fisik, baik yang dijual langsung ke konsumen ataupun lewat rental, mengalami penurunan dua digit," imbuh lembaga riset tersebut.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua