Bisnis TV Toshiba Dijual ke Hisense Rp 1,5 Triliun

- Perusahaan elektronik asal Jepang, Toshiba akan menjual bisnis televisinya ke perusahaan elektronik asal China, Hisense. Hisense merupakan salah satu produsen elektronik terbesar di China.
Toshiba akan melepas 95 persen sahamnya dari Toshiba Visual Solution sebesar 12,9 miliar yen atau sekitar Rp 1,5 triliun, sehingga hanya menyisakan 5 persen saham yang dimiliki Toshiba.
Kesepakatan ini disetujui setelah Toshiba sepakat untuk melepas beberapa unit bisnis yang dianggap bukan bisnis utama. Hal ini dilakukan untuk mengelola dampak dari kerugian besar akibat unit nuklir Westinghouse Electric di Amerika Serikat yang bangkrut.
Tahun lalu, Toshiba juga telah menjual unitnya ke perusahaan asal China, Midea Group. Unit tersebut adalah yang memproduksi alat-alat white-goods atau produk elektronik yang sebagain besar bewarna putih, seperti pendingin ruangan, lemari es, mesin cuci dan lain-lain.
Baca juga : Toshiba Alami Rugi Besar, Ini Sebabnya
Toshiba melaporkan bahwa ekuitas anak perusahaan televisi Toshiba berada pada angka negatif, yakni 11,7 miliar yen atau sekitar Rp 1,4 triliun pada akhir Maret 2017 lalu.
Dengan keputusan menjual bisnis televisinya, Toshiba akan mampu mencatat kenaikan sebesar 25 miliar yen atau sekitar Rp 3 triliun, untuk tahun fiskal berjalan yang akan berakhir pada Maret 2018 mendatang.
Bisnis televisi Toshiba telah memproduksi sekitar 700.000 televisi selama tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017. Pada periode tersebut, Toshiba meraup pendapatan senilai 43,7 miliar yen atau Rp 5,2 triliun, dan kerugian senilai 6,137 miliar yen atau sekitar Rp 736 miliar.
Juru bicara Toshiba mengatakan kepada Asian Nikkei dan dirangkum KompasTekno, Rabu (15/11/2017) bahwa kesepakatan penjualan bisnis ini tidak termasuk 700 karyawan Toshiba. Ketentuan ini akan mulai berjalan pada awal Februari 2018 nanti.
Sebelumnya, saham Toshiba naik 4,7 persen di perdagangan Tokyo, sedangkan saham Hisense justru melemah ke angka 2,4 persen di Shanghai saat pengumuman ini dibuat.
Baca juga : Jepang Takut Toshiba Dibeli China?
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?