Bukannya Turun, Harga Smartphone Makin Mahal di Seluruh Dunia
- Harga barang elektronik biasanya makin lama makin turun, tapi tak demikian halnya dengan smartphone. Setidaknya itulah hasil pengamatan yang dilakukan oleh GfK.
Dalam salah satu laporan terbarunya, lembaga riset pasar tersebut mengatakan bahwa harga jual rata-rata smartphone di seluruh dunia mengalami kenaikan sebesar 7 persen pada kuartal-III 2017, dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Besar peningkatan berbeda-beda antar wilayah. Di Amerika Serikat, kenaikan tercatat sebesar 1 persen, sementara di Eropa Tengah dan Timur bisa mencapai 26 persen, meski volume penjualan di wilayah itu jauh lebih rendah dibanding AS.
Laporan GfK mengindikasikan bahwa harga smartphone di seluruh dunia mengalami kecenderungan untuk naik. Ada apa gerangan di baliknya?
Baca juga : 2018, Dua Pertiga Penduduk Dewasa Dunia Punya Smartphone
GfK menyebutkan industri smartphone telah menggeser fokus untuk meningkatkan nilai penjualan perangkat dan mencoba mendorong konsumen agar membeli model flagship masing-masing.
"Di saat bersamaan, fitur-fitur premium menjadi lebih penting bagi konsumen. Jadi kami pikir akan ada lebh banyak penekanan di proteksi air dan debu, baterai dan memori, suara resolusi tinggi, kamera dan kemampuan video, desain bezel-less, dan bahkan sensor biometrik," tulis GfK dalam laporannya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Re/code, Kamis (26/10/2017).
Para pabrikan seperti Samsung, Apple, dan Huawei belakangan ikut mendongkrak harga jual produk kelas atasnya. iPhone X besutan Apple, misalnya, tercatat sebagai iPhone termahal dengan banderol mulai 999 dollar AS (sekitar Rp 13,5 juta), begitu pula dengan Galaxy Note 8 bikinan Samsung dan Mate 10 dari Huawei.
Di beberapa wilayah dunia, konsumen pun semakin meminati perangkat kelas atas berharga mahal, seperti di Eropa Barat.
"Tren pergeseran ke perangkat very high-end terlihat jelas di wilayah tersebut. Satu dari delapan smartphone yang terjual di kuartal ini berharga 900 dollar AS, dibanding satu di antara 16 pada kuartal III 2016," tulis GfK.
Data GfK dikumpulkan dari 75 wilayah pasar yang diambil secara bulanan hingga akhir Agustus 2017, ditambah data mingguan hingga akhir September. Harga-harga berasal dari data "point of sales" yang tidak termasuk harga jual dari operator seluler dan reseller.
Terkini Lainnya
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Oppo Find X8 Rilis Global Hari Ini di Bali, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Xiaomi Redmi A4 5G Meluncur, HP Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?