Kominfo Tegaskan Mesin Sensor Internet di Indonesia Bukan Mesin Sadap

JAKARTA, - Beberapa saat lalu beredar isu bahwa perangkat pengendali situs internet bermuatan negatif (mesin sensor internet) yang bakal diimplementasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memakai sistem Deep Packet Inspection (DPI). Sistem tersebut diterapkan di router untuk memantau aliran data secara real-time dan melakukan tindakan atas aliran tersebut.
Salah satu realisasi DPI adalah pemantauan alias surveillance dan pemblokiran. Mekanisme ini juga dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS), yang bekerja sama dengan badan keamanan nasionalnya. Jika dipakai di Indonesia, ditakutkan akan terjadi pelanggaran keamanan privasi masyarakat.
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, membantah isu tersebut. Alih-alih menggunakan DPI, Semuel mengatakan alat pengendali internet di Tanah Air bakal memakai sistem crawling.
"Crawling adalah sistem yang digunakan secara jamak di Indonesia. Analisa media sosial pun mekanismenya crawling. Nggak pakai sistem DPI," kata pria yang akrab disapa Semmy itu di di Gedung Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Baca: Begini Aksi Hacker Sadap WhatsApp dan Telegram
Lebih lanjut, Semuel mengatakan sistem crawling berfungsi mengambil semua konten hasil pelaporan masyarakat melalui situs pengaduan di situs Trust Positif. Konten-konten itu dibuka dan dianalisa oleh mesin, sehingga lebih efektif dan efisien waktu.
"Selama ini crawling kami lakukan secara manual. Banyak waktu yang terbuang," ujarnya.
Semuel mengklaim mesin dengan sistem crawling ini bisa menumpas konten-konten negatif dengan sangat cepat dalam waktu singkat. Kendati begitu, ia tak menjabarkan lebih lanjut persentase peningkatan kecepatan dari mekanisme manual ke mesin.
"Kalau bisa 30 juta konten pornografi yang ada langsung cepat diblokir semua," ia berdalih.
Pengadaan mesin sensor internet bermuatan negatif ini dilakukan dengan mekanisme tender terbuka yang dimulai sejak 30 Agustus lalu. Pada 6 Oktober, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dinyatakan sebagai pemenang, dan saat ini berlangsung masa sanggah.
Jika semua proses lancar, penandatanganan kontrak akan dilangsungkan pada 12 Oktober mendatang dan instalasi alat paling lambat akhir Desember 2017.
Baca: Kemenkominfo Umumkan Pemenang Tender Mesin Sensor Internet
Terkini Lainnya
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Harga iPhone XS dan XS Max Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Daftar HP yang Support E-SIM XL buat Migrasi Kartu SIM
- Cara Mengatasi Gagal Aktivasi MFA ASN Digital karena Invalid Authenticator Code
- Cara Beli E-SIM Indosat dan Mengaktifkannya
- 75 Twibbon Paskah 2025 untuk Rayakan Kebangkitan Yesus Kristus
- Infinix Note 50s 5G Plus Meluncur, Smartphone dengan Casing Unik yang Wangi
- Jadwal MPL S15 Hari Ini, "Derby Klasik" RRQ Hoshi Vs Evos Glory Sore Ini
- Tablet Motorola Moto Pad 60 Pro dan Laptop Moto Book 60 Meluncur, Daya Tahan Jadi Unggulan
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Ini Perkiraan Harga iPhone Lipat Pertama
- 7 Penyebab Battery Health iPhone Turun Drastis yang Perlu Diketahui
- Google Tiru Fitur Browser Samsung Ini untuk di Chrome
- Cara Beli E-SIM Tri, Harga, dan Aktivasinya
- 2 Cara Mengaktifkan E-SIM XL dengan Mudah dan Praktis