Wanita Misterius Jadi Perwakilan Telegram di Indonesia
JAKARTA, - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi Telegram agar pemblokiran layanannya dicabut. Salah satunya, Telegram harus menunjuk perwakilan khusus di Tanah Air yang paham budaya dan Bahasa Indonesia.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, perwakilan Telegram khusus di Indonesia telah ditunjuk, namun identitasnya dirahasiakan. Menteri yang kerap disapa Chief RA itu enggan mengungkap sosok misterius tersebut.
“Ada lah, seorang wanita,” ujarnya kepada KompasTekno, Kamis (10/8/2017), usai pengumuman pencabutan blokir Telegram di Kantor Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta.
Rudiantara mengatakan, penunjukan perwakilan itu sepenuhnya dilakukan oleh Telegram. Tak ada campur tangan dari pemerintah Indonesia.
Baca: Blokir Telegram di Indonesia Resmi Dicabut
“Sepenuhnya kebijakan Telegram. Saya juga sudah bertemu dan berdiskusi juga dengan perwakilan khusus Telegram di Indonesia itu,” RA menuturkan.
Perwakilan Telegram khusus di Indonesia dimaksudkan untuk memperlancar komunikasi antara sang layanan pesan singkat dengan pemerintah. Dengan begitu, kerja sama dalam hal pemberantasan konten negatif maupun urusan-urusan lainnya bisa dikoordinasikan lebih cepat, efektif, dan efisien.
Selain menetapkan perwakilan khusus, Kominfo juga meminta Telegram bersama-sama membuat SOP khusus untuk beroperasi di Tanah Air. Telegram juga berjanji membuat script, yakni semacam software yang bisa melakukan penyaringan otomatis atas konten negatif di Telegram.
“Mayoritas kesepakatan kami sudah dilakukan Telegram. Sebagian masih dalam proses karena masih perlu penyesuaian sistem di Telegram,” kata Koordinator tim Trust Positif Kominfo, Taruli, dalam kesempatan yang sama.
Ke depan, Rudiantara mengatakan komunikasi dengan pihak Telegram akan terus dijaga. Setelah masalah konten negatif rampung, pemerintah bakal membahas soal peningkatan layanan Telegram untuk pengguna di Indonesia.
“Misalnya nanti Telegram pakai Bahasa Indonesia, atau ada fitur-fitur yang meningkatkan pengalaman penggunaan di Indonesia. Itu akan kami bahas di luar ini (pemberantasan konten negatif),” Rudiantara menjelaskan.
Terkini Lainnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Wanita Perancis Kena Tipu Brad Pitt AI, Rp 13 Miliar Melayang
- Wujud Konsol Genggam Nintendo Switch 2 Akhirnya Diungkap, Bawa Layar Lebih Besar
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek Smartphone
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Cara Mengatasi WA Muncul "Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp karena Spam"
- Kenapa Sinkronisasi iCloud Lama? Ini Penyebabnya
- Bluesky Siapkan Flashes, Aplikasi Berbagi Foto Pesaing Instagram
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Malah Belajar Mandarin di Duolingo
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya