Jepang Takut Toshiba Dibeli China?

- Toshiba sedang berencana melego divisi chip memori miliknya untuk keluar dari krisis finansial yang membelit. Akan tetapi, pemerintah Jepang agaknya khawatir teknologi Toshiba akan jatuh ke China apabila perusahaan dibeli oleh pihak asal Negeri Bambu.
Seorang sumber mengatakan bahwa pemerintah Jepang pun bersiap memblokir penjualan divisi chip memori Toshiba apabila menilai calon peminatnya bisa mengancam keamanan nasional. Pemerintah dikatakan bersiap memakai hukum perdagangan dengan pihak asing.
Dari sekian banyak perusahaan teknologi yang berpotensi membeli divisi chip Toshiba, baru Foxconn saja yang menyatakan bakal mengajukan penawaran. Foxconn sendiri memang berasal dari China.
Foreign Exchange and Foreign Trade Act di Jepang memang menyebutkan bahwa pihak asing yang hendak mengakuisisi perusahaan Jepang dengan teknologi terkait keamanan nasional harus memperoleh izin pemerintah terlebih dahulu.
Pada 2011 lalu, regulasi ini pernah digunakan untuk mencegah peminat asing membeli saham perusahaan kamera dan peralatan medis Olympus. Ketika itu, alasannya adalah teknologi optik yang digeluti Olympus juga digunakan di peralatan militer Jepang.
Adapun chip memori Toshiba adalah salah satu komponen inti di bidang robotika, kecerdasan buatan, dan perangkat-perangkat yang terhubung ke internet sehingga dinilai turut menyangkut keamanan nasional.
"Dari sudut pandang keamanan nasional Jepang ini, Amerika Serikat adalah satu-satunya partner yang memungkinkan," ujar sang sumber, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Senin (13/3/2017).
Calon peminat potensial dari divisi memori Toshiba termasuk nama-nama besar di binis memori, seperti Western Digital dan Micron Technology Inc., juga pemanufaktur chip seperti SK Hynix, Foxconn, dan TSMC.
Toshiba ingin segera menjual divisi chip memori untuk mengantisipasi kerugian 6,3 miliar dollar AS dari unit usahanya di Amerika Serikat. Hasil penjualan dikatakan juga bakal digunakan sebagai cadangan dana untuk kerugian lain di masa depan.
Divisi memori Toshiba yang merupakan pabrikan chip memori NAND kedua terbesar di dunia itu divaluasi sebesar 13 miliar dollar AS.
Baca: Toshiba, Vaio, dan Fujitsu Segera Bersatu
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia