Pusat Riset Apple di Indonesia Didukung Foxconn?
— Apple dikabarkan bakal bekerja sama dengan Foxconn untuk mendirikan pusat riset dan pengembangannya di Indonesia.
Apple memang memiliki rencana untuk mendirikan dua pusat riset dan pengembangan baru pada 2017 mendatang. Keduanya akan ditempatkan di lokasi berbeda, satu di Indonesia, sedangkan satu lainnya di Shenzhen, China.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari 9to5Mac, Selasa (27/12/2016), kedua pusat riset dan pengembangan tersebut akan didirikan melalui kerja sama dengan Foxconn.
Foxconn sendiri sekarang sudah mulai hadir di Indonesia. Raksasa manufaktur China itu memulai debutnya di Tanah Air dengan meluncurkan ponsel Android Luna, yang dirakit bersama dengan vendor lokal Advan. Foxconn juga diketahui memiliki kerja sama dengan Huawei di Indonesia.
Baca: Bangun Pusat Riset, Apple Pertimbangkan 4 Kota di Indonesia
Foxconn sendiri sama sekali tidak berkomentar soal kehadiran mereka di Indonesia. Mengenai ponsel Luna sendiri, Foxconn melakukan kerja sama seputar pertukaran teknologi saja, bukan melakukan perakitan di Tanah Air.
Sementara itu, pusat riset dan pengembangan Apple, yang kemungkinan dibangun melalui kerja sama dengan Foxconn, merupakan sebuah syarat agar iPhone bisa dijual secara resmi di Indonesia. Pembangunan tersebut bisa jadi merupakan fasilitas pertama dan akan disusul dengan pembangunan dua fasilitas lain.
Oktober lalu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, mengatakan kepada KompasTekno bahwa Apple akan membangun tiga pusat inovasi dengan nilai investasi 48 juta dollar AS atau sekitar Rp 626,7 miliar.
Namun, dalam wawancara terakhir bersama Reuters, Putu mengatakan, komitmen Apple berkisar 44 juta dollar AS atau setara Rp 588,5 miliar. Pihak Apple tak memberi konfirmasi atas skema investasi itu.
Baca: Jalan Panjang Apple Jual iPhone di Indonesia
Yang jelas, baik nilai Rp 588,5 miliar maupun Rp 626,7 miliar sama-sama masih termasuk dalam kisaran pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 30 persen, yakni Rp 550 miliar hingga Rp 700 miliar.
Artinya, fasilitas riset dan pengembangan ini akan menjadi titik tolak masuknya berbagai ponsel terbaru Apple secara resmi.
Terkini Lainnya
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia
- Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- AMD Umumkan CPU 2nm Pertama "Venice", Meluncur 2026