Inikah Wujud Android BlackBerry Selanjutnya?

- Beberapa saat lalu, BlackBerry merilis smartphone Android DTEK60 tanpa keyboard fisik. Meski demikian, tak berarti BlackBerry benar-benar meninggalkan desain khasnya itu.
Bahkan, CEO BlackBerry John Chen telah mengonfirmasi bahwa smartphone keluaran berikutnya akan mengusung keyboard fisik. Kini, bocoran wujud BlackBerry itu muncul di ranah maya.
Digadang-gadang bertajuk "BlackBerry Mercury", smartphone tersebut memiliki layar lumayan panjang dengan dilengkapi keyboard fisik di bagian bawah.
Efek lengkungan di sisi-sisi sampingnya pun tampak mengikuti tren ponsel zaman sekarang. Hanya saja, sisi atasnya terkesan agak kaku dengan ujung tajam. Berbeda dengan sisi bawah yang lebih tumpul.
Bocoran yang tersebar melalui media sosial Weibo itu hanya memperlihatkan tampak depan smartphone. Bagian belakangnya belum diketahui seperti apa. Ketebalannya juga belum dapat diprediksi karena tak ada foto tampak samping.
Kalau soal spesifikasi, bocoran tentang BlackBerry Mercury sudah ramai dibahas sejak pertengahan tahun ini, sebagaimana dilaporkan AndroidAuthority dan dihimpun KompasTekno, Senin (5/12/2016).
Baca: Ponsel Terakhir BlackBerry Tetap Usung Keyboard Fisik
Oktober lalu, situs pengujian hasil bechmark, Geekbench, menunjukkan apa saja spesifikasi yang diduga tertanam pada BlackBerry Mercury.
Ponsel itu dikatakan menggunakan prosesor delapan inti (octa-core) buatan Qualcomm dengan kecepatan 2.02 GHz. Menurut perkiraan, jenis prosesor yang dimaksud tak lain adalah Snapdragon 625.
Sementara itu, untuk grafis, BlackBerry Android ketiga ini digadang-gadang mengandalkan Adreno 506. Spesifikasi itu terhitung standar untuk ponsel Android masa kini.
Informasi lain soal BlackBerry Mercury yang terhimpun di situs Geekbench adalah sistem operasi Android 7.0 dan RAM berkapasitas 3 GB. Belum jelas apakah bocoran hasil pengujian tersebut akurat atau tidak.
Diproduksi perusahaan pihak ketiga
Diketahui, pada awal Oktober 2016, BlackBerry mengumumkan akan berhenti memproduksi ponsel sendiri dan memberikan lisensinya ke perusahaan pihak ketiga.
Perusahaan lokal bernama Tiphone Mobile Indonesia menjadi yang pertama menggenggam lisensi tersebut. Bersama BlackBerry, Tiphone membuat perusahaan bersama yang dinamakan PT BB Merah Putih.
Nantinya, BB Merah Putih yang akan bertanggung jawab untuk memproduksi dan juga memasarkan produk dengan label "BlackBerry" di Indonesia. Ponsel-ponsel itu akan dirakit di Cikarang, Jawa Barat.
Baca: Nafas Terakhir BlackBerry dan BB Merah Putih
Hanya saja, tidak diketahui, apakah BB Merah Putih hanya mengerjakan perangkat khusus untuk pasar Indonesia saja atau tidak. Belum diketahui juga, apakah model ponsel yang dibikin BB Merah Putih akan dipasarkan di luar Tanah Air atau tidak.
Apakah BlackBerry Mercury akan jadi ponsel pertama BB Merah Putih? Lalu, kapan ponsel itu akan dirilis? Kita tunggu saja.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia