Mengapa IBM Sang Pelopor PC Beralih ke Komputer Mac?
- Setelah bertahun-tahun memakai PC Windows, IBM kapok dan memutuskan untuk mengganti sebagian komputer untuk karyawan dengan Mac dari Apple. Langkah ini bisa dibilang ironis karena dulu IBM adalah pelopor PC yang berseberangan dengan Mac.
Namun kantong berkata lain. Menurut Vice President IBM Fletcher Previn yang mengepalai departemen TI perusahaan tersebut, setelah dihitung-hitung, biaya kepemilikan Mac lebih murah dibandingkan PC Windows.
Lebih tepatnya, meski harga pembeliannya lebih mahal hingga 454 dollar AS dari PC Windows, dalam pemakaian jangka panjang, biaya perawatan komputer Mac ternyata jauh lebih rendah.
Hanya lima persen pengguna Mac di IBM yang membutuhkan dukungan teknis dengan kehadiran staf IT support secara langsung, dibandingkan 40 persen pengguna PC, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari IBTimes, Senin (24/10/2016).
"Pada akhirnya, biaya pemilikan lebih mahal 57,3 juta dollar AS (sekitar 746 miliar rupiah) per 100.000 PC Windows, atau tiga kali lebih tinggi (dibandingkan Mac)," sebut Previn ketika berbicara dalam konferensi Jamf Nation User di Minneapolis, AS, minggu lalu.
Lebih mudah
Sekarang, populasi komputer Mac di IBM telah mencapai 90.000 unit dan bakal mencapai angka 100.000 menjelang akhir 2016, karena Previn berencana terus menambah Mac sebanyak 1.300 unit per minggu.
Tujuan akhirnya adalah mendistribusikan sekitar 150.000 hingga 200.000 unit Mac di IBM. Artinya, sekitar setengah dari 370.000 karyawan perusahaan tersebut bakal beralih dari PC Windows ke Mac.
Tingkat kepuasan karyawan IBM terhadap Mac mencapai 91 persen karena komputer buatan Apple itu lebih jarang bermasalah dan lebih mudah dipakai dibandingkan PC Windows. Begitu mudahnya, sehingga unit IBM di Jepang memutuskan untuk menjadikan Mac sebagai komputer standar.
Previn turut menurutkan bahwa sebagian besar pegawai IBM (65 persen) memakai gadget berbasis iOS, juga buatan Apple. Sebanyak 33 persen menggunakan Android, sisanya masih setia dengan BlackBerry.
Dia mengatakan pengalaman IBM dengan Mac membuktikan bahwa kemudahan pakai adalah aspek yang penting dalam pemanfaatan teknologi.
"Kalau Anda membuatnya sederhana dan mudah dipakai untuk pengguna, maka merekalah yang akan membelinya dari Anda. Anda tidak perlu mendorong-dorong mereka," ujar Previn.
Terkini Lainnya
- HP ZTE Blade V70 Meluncur, Bawa Kamera 108 MP dan "Dynamic Island" ala iPhone
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Nvidia Rilis GPU H200 NVL, Gabungan Empat Chip AI H200 dalam Satu Modul
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Muncul Tulisan Activate Windows Go To Setting, Apa yang Harus Dilakukan?
- Cara Pakai Rumus TRIM di Microsoft Excel dan Contoh Menggunakannya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya