Wow... Atur Lampu, AC, dan Listrik Bakal Cukup Lewat Internet!

– Teknologi berbasis internet bakal makin mendominasi kehidupan manusia. Selamat datang di era intenet of things (IoT) alias zaman dengan segala peranti terhubung ke internet!
Jam tangan, misalnya, sekarang sudah jamak terkoneksi dengan jaringan global positioning system (GPS) secara realtime. Saat ini, internet juga sudah mulai dipakai untuk mengatur pemakaian listrik di suatu bangunan.
Ke depan, efisiensi energi dirancang pula memanfaatkan teknologi internet. Nah, sejumlah inovasi terkait pemanfaatan IoT ini akan hadir dan bisa dijajal dalam forum "Life is On Innovation Summit 2016".
Pada pertemuan yang digelar di Singapura pada 26 September 2016 tersebut, para praktisi dari berbagai industri dunia yang telah mulai memanfaatkan IoT akan hadir dan membahas tren ini.
Merujuk agenda panitia, pembahasan akan mencakup pemanfaatan IoT dan data center untuk efisiensi energi di berbagai bidang, mulai dari sektor industri sampai rumah tangga.
Sebagai ilustrasi, penggunaan energi di perusahaan dan rumah tangga sebenarnya bisa diatur lebih mudah dengan teknologi listrik yang telah menerapkan digitalisasi. Pemakaian listrik, misalnya.

Ke depan, pemilik rumah dapat memantau dan mengatur penggunaan listrik cukup lewat aplikasi di gadget yang terhubung melalui internet.
Bisa dibilang, hanya dengan memencet tombol di layar ponsel maka pengatur suhu (AC) di ruangan rumah bisa dimatikan atau dinyalakan dari jarak jauh.
Pemilik rumah juga akan bisa tahu waktu dan penyebab pemakaian listrik bakal lebih tinggi. Jika semua data tersebut dipergunakan dengan baik, sangat mungkin nantinya pemilik rumah akan bisa pula mengatur penggunaan—yang berujung pada nominal biaya—yang lebih efisien.
Bayangkan bila industri bisa mengaplikasikan teknologi seperti ini di gedung-gedung perkantoran dan ruang produksi mereka. Penghematan biaya operasional dengan sendirinya dapat diperkirakan.
Banyak industri berkeyakinan bahwa IoT akan mampu mendukung perkembangan bisnis mereka. Setidaknya, keyakinan itu tergambar dari hasil survei Schneider Electric kepada 2.500 perusahaan di dunia pada 2015.
Survei itu mendapati, 70 persen pemimpin perusahaan berkeyakinan IoT punya nilai bisnis. Menurut mereka, IoT juga akan bisa membuka kesempatan baru bagi perusahaan, meningkatkan efisiensi, sekaligus menjadi media penghubung yang baik dengan konsumen.
Untuk tahu lebih lanjut soal pengaplikasian IoT di industri dan rumah tangga, ikuti terus hasil peliputan dalam acara "Life is On Innovation Summit 2016".
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia