Lazada Belajar 3 Hal dari Alibaba
JAKARTA, - Saham mayoritas Lazada kini dikuasai Alibaba selaku e-commerce terbesar di China. Meski begitu, Alibaba tak serta-merta mengintervensi urusan dapur Lazada.
Menurut co-CEO Lazada Indonesia, Duri Granziol, hubungan Alibaba dan Lazada pasca akuisisi lebih mengarah ke relasi kakak-beradik.
"Kami banyak berdiskusi tentang tantangan kami dan rencana ke depan. Mereka mendengarkan dan memberi masukan," kata dia, Rabu (20/7/2016), dalam sesi media di Jakarta.
Duri mengatakan pengalaman Alibaba yang lebih dulu terjun di industri e-commerce memberi pelajaran berarti bagi Lazada. Setidaknya ada tiga nilai Alibaba yang menginspirasi Lazada.
1 Pentingnya keamanan dan pengalaman konsumen.
Lazada mengatakan bakal meningkatkan sektor teknis layanannya seperti kecepatan pengiriman barang, keamanan digital, hingga antarmuka situs dan aplikasi yang lebih ramah alias user-friendly.
Menurut Florian Holm yang juga menjabat co-CEO Lazada Indonesia, Alibaba telah memiliki sistem teknis yang mumpuni dan patut dicontoh untuk menjamin kepuasan pelanggan. Dalam hal pembayaran online, sistem milik Alibaba dinilai sangat kokoh.
Untuk itu, metode HelloPay milik Lazada bakal diintegrasikan dengan layanan pembayaran online milik Lazada. Florian tak menjabarkan secara detil kapan rencana itu akan direalisasikan.
2. Memperkuat ekosistem
Menurut Florian, raksasa sebesar Alibaba sejatinya tak memiliki struktur organisasi gendut. Agar lebih efisien, Alibaba bermitra dengan banyak pihak. Hal ini telah dilakukan Lazada pada beberapa sektor, namun akan lebih digenjot lagi.
Florian mencontohkan dari sisi pengambilan foto produk merchant untuk dijual di situs. Di Alibaba, mereka bekerja sama dengan perusahaan fotografi untuk menjamin semua foto merchant menarik minat pembeli.

"Kami juga tak mau melakukan semuanya sendiri. Kami ingin merangkul sebanyak-banyaknya rekan," kata pria asal Jerman itu.
Contoh lain bisa ditilik dari segi logistik. Lazada memiliki divisi logistik sendiri bernama LEX yang sejatinya mengandalkan jasa Pos Indonesia dan JNE.
Florian berharap ekosistem layanan logistik akan turut berkembang dengan pertumbuhan e-commerce. Sebab, semakin banyak orang belanja online, semakin banyak pengiriman barang, semakin banyak penggunaan jasa logistik, maka harganya pun akan makin murah.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek