Ada Java di Android, Google Terancam Denda Rp 124 Triliun

- Enam tahun lalu, Oracle mengajukan gugatan hukum terhadap Google lantaran raksasa internet tersebut dipandang memakai sejumlah API dari platform Java tanpa izin di sistem operasi Android.
Oracle berencana menuntut ganti rugi sejumlah 9,3 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 124 triliun dalam persidangan selanjutnya yang akan dilangsungkan pada 9 Mei mendatang.
Angka tersebut 10 kali lebih besar dibandingkan nilai ganti rugi yang diminta Oracle dalam persidangan sebelumnya. Mengapa bisa begitu?
Informasi yang dihimpun KompasTekno dari PC World, Rabu (30/3/2016) menyebutkan bahwa nilai kompensasi yang diminta oleh Oracle mengalami penggelembungan karena turut menghitung profit sistem operasi Android yang popularitasnya kian menanjak dalam beberapa tahun terakhir.
Rinciannya, sebanyak 475 juta dollar AS diminta sebagai ganti rugi atas teknologi yang dipakai tanpa izin, sisanya sebanyak 8,83 miliar dollar AS diminta dari profit yang dihasilkan Google melalui Android.
Oracle menuding bahwa Google dulu terburu-buru memasarkan sistem operasi Android sebelum platform saingan bisa menguasai pasar.
Alhasil, platform Java pun dicomot tanpa permisi lantaran Google memandang jutaan programer sudah menguasai bahasa pemrograman tersebut sehingga tak perlu belajar lagi untuk mengembangkan OS Android.
Jumlah 9,3 miliar dollar AS berasal dari kalkulasi seorang pakar yang khusus disewa Oracle untuk menghitung berapa banyaknya kerugian dan kompensasi yang harus diminta dari Google.
Di lain pihak, Google telah melakukan kalkulasinya sendiri dan menyimpulkan bahwa besarnya ganti rugi yang harus dibayarkan tak lebih dari 100 juta dollar AS.
Oracle sebenarnya bukan pencipta asli dari Java. Platform itu dibikin oleh Sun Microsystems yang diakuisisi oleh Oracle pada awal 2010. Tak lama setelahnya, Oracle melancarkan gugatan pada Google karena dipandang melanggar copyright Java.
Google bersikukuh bahwa penggunaan API Java tercakup dalam aturan fair use yang membolehkan penyalinan dalam batas tertentu dari sebuah materi yang dilindungi hak cipta.
Menurut Google, ke-37 API yang dituduhkan telah dipakai tanpa izin hanya merupakan sebagian kecil dari codebase Android secara keseluruhan.
Terkini Lainnya
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025