Malaysia Airlines MH370 Hilang, Begini Ceritanya 8 Tahun Lalu

- Tepat delapan tahun yang lalu, 8 Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur - Beijing, hilang dari radar saat terbang di atas laut China Selatan, tengah malam.
Salah satu komponen ditemukan di kepulauan Reunion pada Juli 2015 lalu. Komponen tersebut dikonfirmasi sebagai flaperon (komponen sayap) milik pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines.
Kemudian, menjelang peringatan dua tahun hilangnya MH370, yakni pada 2 Maret 2016, serpihan lain yang diduga komponen pesawat B777 juga ditemukan di Gunduk Pasir di tepian pantai Mozambik. Lokasi penemuan juga segaris dengan Kepulauan Reunion, lokasi serpihan pertama ditemukan.
Baca juga: Ini Bukti Malaysia Airlines MH370 Sengaja Hindari Radar
Oleh beberapa ahli, serpihan tersebut diyakini sebagai komponen horisontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) milik pesawat Boeing 777, walau saat ini pihak penyelidik gabungan Malaysia, Australia, dan China dibantu oleh Boeing sedang menginvestigasi.
#CNN obtains first images of possible #MH370 debris found in Mozambique pic.twitter.com/LpcdM2GSL7
— Jim Sciutto (@jimsciutto) March 2, 2016
Selang beberapa hari, pada Kamis (3/3/2016), seorang penduduk di kepulauan Reunion yang tahun lalu menemukan bagian sayap dari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, pada Minggu (6/3/2016) lalu mengaku menemukan lagi serpihan yang diduga dari pesawat yang sama.

Menurut pengakuan Begue, ia menemukan serpihan ukuran 40 x 20 cm tersebut saat sedang jogging. Menurutnya, serpihan itu emiliki corak biru khas Malaysia Airlines di bagian atas dan abu-abu di bagian bawahnya.
Begue juga mengatakan serpihan itu memiliki konstruksi sarang lebah (honeycomb) seperti komponen flaperon yang ia temukan sebelumnya.
Malaysia Airlines MH370 hilang
Pada malam dini hari 8 Maret 2014, tidak ada panggilan bahaya yang dikeluarkan oleh pilot yang mengawaki Boeing 777 Malaysia Airlines. Kondisi cuaca dilaporkan tergolong baik saat itu, tidak ada saksi mata juga yang melihat adanya ledakan di udara.
Yang terjadi adalah, sebuah penerbangan yang awaknya "berpamitan" dari satu menara kontrol (FIR/flight information region), namun tidak sampai "menyapa" menara kontrol selanjutnya.
MH370 pada malam itu berada di waypoint yang bernama IGARI pada Sabtu (8/3/2014) pukul 01:21 dini hari waktu Malaysia. Waypoint IGARI sendiri berada di radial 059 derajat dari radar VOR Kota Bharu.

Di waypoint IGARI inilah MH370 mematikan transpondernya. IGARI berada di batas antara FIR Malaysia dan FIR Ho-Chi-Minh. Saat itu ATC memerintahkan pilot MH370 untuk mengontak ATC Ho Chi Minh di frekuensi 120,9 MHz.
"MH370, please contact Ho Chi Minh City 120.9, good night,” demikian perintah ATC seperti transkrip yang dipublikasikan oleh News.com.au pada 22 Maret 2014 lalu.
MH370 pun menjawabnya dengan, "All right, good night.”
Namun setelah ATC Malaysia mengoper kendali ATC ke Ho Chi Minh, MH370 tidak pernah melakukan kontak dengan petugas ATC di Ho Chi Minh. Alih-alih seolah mengatakan salam perpisahan dengan mengucap "selamat tinggal."
Semenjak hilangnya MH370 hingga kini, berbagai analisis dari para pengamat penerbangan dan investigator di seluruh dunia pun bermunculan. Bahkan, teori-teori konspirasi pun muncul dengan menyangkut-pautkannya dengan operasi yang dilakukan oleh badan intelijen AS.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- "Powerbank" Terbaru Xiaomi Mendukung USB Type-C
- Rahasia Anti-air Galaxy S7 Terungkap Setelah Dibongkar
- Mesin Pencari Aman untuk Anak Justru Menyimpan "Bahaya"
- Tips agar Kamera Tidak Rusak Saat Memotret Gerhana
- Aplikasi Android Ini "Dilewati" Gerhana Matahari Total 9 Maret