Programer Direkrut Google Hanya gara-gara "Googling"

— Bagaimana caranya jadi pengembang aplikasi di Google? Perusahaan teknologi sebesar itu, dengan inovasi sebanyak itu, tentu tak main-main saat merekrut orang.
Namun, jangan bayangkan tahapan tes masuk yang ruwet dengan persyaratan seabrek. Dilansir KompasTekno, Senin (31/8/2015) dari Recode, Google ternyata memiliki alur perekrutan rahasia yang caranya unik, yakni berdasarkan kebiasaan seseorang mencari informasi di mesin pencari.
Hal ini terungkap dari kesaksian programer baru Google, Max Rosett. Ia menceritakan pengalamannya direkrut Google hanya karena menuliskan "python lambda function list comprehension" pada kolom pencarian Google.
Kala itu, ada masalah pemrograman pada data yang sedang dikerjakan Rosett di tempat kerja lamanya. Segera setelah mencari informasi terkait kalimat yang ia tulis, Rosett menerima sebuah pesan yang membuatnya cukup terkaget.
Pesan itu muncul otomatis di kotak pencarian. "Kamu berbicara dengan bahasa kami. Tertarik dengan tantangan?" Demikian yang tertulis pada kotak pencarian.
Kemudian, antarmuka browser Rosett tiba-tiba tertaut ke google.com/foobar. Ini merupakan laman tes pemrograman Google yang digunakan untuk merekrut programer.
Google ternyata memiliki aplikasi rahasia yang dibenamkan di mesin pencarian untuk memantau calon karyawan yang dianggap berpotensi.
Beberapa kali bagian HR Google memang menggunakan cara-cara unik untuk memasukkan talenta-talenta di luar Google ke dalam raksasa mesin pencari. Pada kasus Rosett, setelah tiga bulan sejak kali pertama menerima "tantangan" Google, ia akhirnya resmi jadi karyawan.
"Foo.bar adalah taktik perekrutan yang menakjubkan," tulis Rosett di blog pribadinya.
"Google mengidentifikasi saya sebelum saya melamar dengan sendirinya. Mereka membuat saya merasa penting. Mereka juga menghormati privasi saya dengan selalu bertanya mengenai persetujuan saya sebelum mengakses informasi tentang saya," ia menambahkan.
Saat diminta berbicara tentang kesaksian Rosett, juru bicara Google malah merespons dengan kode aneh. Saat diterjemahkan, kode tersebut berarti "Puzzle are fun. Search on" (Teka-teki adalah sesuatu yang menyenangkan. Cari terus).
Nasib Rosett bisa dibilang keberuntungan atau takdir yang akhirnya menemukan jalan dengan cara random. Berniat jadi pengembang aplikasi di Google? Mungkin kamu bisa mulai dengan sering-sering mencari informasi pengkodean di Google.
Terkini Lainnya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone