Ini Manfaat Menggunakan Domain .id Menurut Menkominfo

Menurut Rudiantara, ada beberapa benefit atau keuntungan yang bisa didapatkan jika domain web .id semakin banyak dipakai.
"Manfaatnya banyak, salah satunya dari sisi kecepatan," ujar Rudiantara saat dijumpai KompasTekno di Hotel Atlet Century Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Ditambahkannya, secara teoritis jika menggunakan domain .id dan hosting server dari dalam negeri, maka akses situs akan lebih cepat.
"Yang kedua, ada penghematan dari bandwidth internasional," demikian kata pria yang kerap disapa Chief RA itu.
Menurut RA, bandwidth internasional memang masih akan dipakai saat seseorang dari luar akan mengakses situs-situs di dalam negeri, namun menurutnya mayoritas transaksi tetap akan terjadi di dalam negeri.
Sebelumnya, wacana pengadaan satu juta domain web .id itu dilontarkan Rudiantara pada Senin (6/4/2015) di kantor Kemenkominfo. Rudiantara mengatakan siap menggelontorkan dana Rp 50 miliar untuk mewujudkan program tersebut.
"Kita rekomendasikan untuk pakai .id, kalau 2016 nanti kita berikan sejuta domain .id, dananya Rp 50 miliar, coba hitung berapa saving bandwidth-nya kalau yang menggunakan .com pindah ke sini," ujar RA.
Benarkah Hemat Bandwidth?
Penghematan bandwidth yang dimaksud teorinya akan terjadi saat resolving DNS, yaitu ketika sistem melakukan "pencarian" lokasi sesungguhnya dari situs tersebut (menerjemahkan dari alamat www.kompas.com ke alamat IP tertentu, misalnya). Jika diakses dari dalam negeri, resolving DNS untuk alamat .id seharusnya sepenuhnya di Indonesia.
Namun, apakah resolving DNS untuk .com dan domain berakhiran lainnya harus dilakukan ke luar negeri? Jawabannya tidak sesederhana itu. Terkadang, "pencarian" DNS itu bisa dilakukan pada local cache saja. Tergantung situasi dan kondisi.
Penghematan yang lebih besar boleh diduga akan terjadi pada saat kontennya juga di-hosting di Indonesia. Nah, dengan makin maraknya teknologi berbasis cloud -- termasuk untuk layanan content delivery network -- lokasi konten juga kadang menjadi tidak pasti.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis