Pendekatan Holistik RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (Bagian II-Habis)

SALAH satu hal penting yang perlu diatur dalam regulasi Keamanan dan Ketahanan siber, adalah mekanisme pelaporan ancaman dan insiden siber.
Organisasi pengelola infrastruktur informasi harus melaporkan insiden melakukan pemulihan cepat, dan implementasi rencana mitigasi untuk mengurangi dampak serangan.
Setelah insiden berakhir, organisasi harus melakukan evaluasi pascainsiden, mengidentifikasi celah keamanan, dan meningkatkan kebijakan serta sistem keamanan sibernya agar kejadian serupa tidak terulang.
Proses ini sangat penting untuk memperkuat keamanan dan ketahanan siber melalui pembelajaran dari insiden yang terjadi.
RUU KKS perlu mengadopsi prinsip hukum transformatif untuk menghadapi tantangan dan dinamika teknologi yang terus berkembang.
Baca juga: Pendekatan Holistik RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (Bagian I)
Pendekatan hukum transformatif melibatkan landas pikir yuridis tentang bagaimana hukum dapat menciptakan perubahan positif dan memperkuat sistem ketahanan siber secara komprehensif.
Prinsip hukum ini menekankan pentingnya mengakomodasi perkembangan teknologi dan dinamika ancaman siber tanpa terkendala waktu panjang proses pembentukan hukum.
Diperlukan kerangka hukum adaptif yang mampu memberikan ruang bagi industri untuk berkembang. Sementara pada saat yang sama tetap menjaga integritas dan ketahanan siber dan melindungi masyarakat.
Mendelegasikan kewenangan kedalam bentuk peraturan turunan sebagai regulasi implementatif, adalah hal yang harus dilakukan.
Hal ini untuk menjawab kebutuhan hukum yang kerap tertinggal oleh dinamika teknologi yang amat cepat.
UU yang dibuat juga tidak boleh menghambat inovasi dan perkembangan teknologi, industri, dan bisnis.
Kelembagaan
Salah satu aspek penting dalam keamanan dan ketahanan siber, adalah keberadaan kelembagaan sentral yang kuat dan kompeten. Lembaga ini diperlukan untuk mengkoordinasikan kebijakan dan implementasi sektor KKS.
Lembaga juga berfungsi menyediakan panduan, sumber daya, dan dukungan kepada organisasi dalam menjalankan kebijakan keamanan siber dan ketahanan siber.
Baca juga: Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
Beberapa contoh lembaga sentral yang telah sukses menjalankan peran KKS dan dapat dijadikan best practices di dunia adalah seperti yang saya uraikan berikut ini.
Pertama, European Union Agency for Cybersecurity (ENISA). ENISA memainkan peran penting dalam meningkatkan ketahanan siber di seluruh Uni Eropa.
Terkini Lainnya
- Menguji Performa Samsung Galaxy A36 Main Game Genshin Impact
- 2 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dari HP dengan Mudah dan Cepat
- Kenapa Battery Health iPhone Turun? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
- Poco F7 Ultra: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Jadwal MPL S15 Hari Ini 20 April, Onic Esports Vs Team Liquid
- HP Vivo V50 Lite 4G dan 5G Resmi di Indonesia, Ini Harga serta Spesifikasinya
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 50 Link Twibbon Hari Kartini untuk Rayakan Emansipasi Wanita
- Spesifikasi dan Harga Poco F7 Pro di Indonesia
- Asus Rilis Monitor Khusus E-sports, Refresh Rate Sampai 610 Hz
- Instagram Rilis Fitur Blend, Bisa Buat Feed Reels Bareng Teman
- 100 Ucapan Selamat Paskah yang Bermakna dan Cocok Diunggah ke Media Sosial
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Harga iPhone XS dan XS Max Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Daftar HP yang Support E-SIM XL buat Migrasi Kartu SIM
- Pendekatan Holistik RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (Bagian I)
- HP Tipis Tecno Spark Slim Bakal Diungkap di MWC 2025 Barcelona
- Foto Apik "Seorang Diri" di Tengah Keramaian Marble Mountains, Pakai Samsung S25 Ultra
- Arti “Popo Siroyo”, Bahasa Gaul yang Lagi Ramai di Media Sosial
- Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2025 via Pintar BI dan Jadwalnya, Mulai Hari Ini