cpu-data.info

Trump dan Musk Mau Tutup USAID, Bill Gates: Jutaan Orang Bisa Mati

Elon Musk konon akan memegang posisi kunci sebagai wakil kepala Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru dibentuk pemerintahan Donald Trump.
Lihat Foto

- Miliarder teknologi sekaligus Elon Musk mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah "setuju" untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Badan ini sedianya mengelola bantuan kemanusiaan, pembangunan, dan keamanan senilai miliaran dollar AS di lebih dari 100 negara.

Hal ini pun mengundang kekhawatiran dan kritik keras dari miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates.

Baca juga: Bos-bos Teknologi yang Hadiri Pelantikan Donald Trump, Duduk di Baris Spesial

Gates memperingatkan bahwa jika USAID benar-benar ditutup dan tidak ada pengganti yang memadai, jutaan orang bisa meninggal akibat hilangnya program-program kesehatan dan bantuan nutrisi.

Musk soal USAID: organisasi berisi sekumpulan "cacing"

Elon Musk mendapat kecaman sejumlah pihak setelah dia membuat gerakan yang mirip salam penghormatan ala Nazi saat berpidato untuk merayakan pelantikan Presiden AS, Donald Trump, Senin (20/1/2025). Tangkapan layar Youtube Elon Musk mendapat kecaman sejumlah pihak setelah dia membuat gerakan yang mirip salam penghormatan ala Nazi saat berpidato untuk merayakan pelantikan Presiden AS, Donald Trump, Senin (20/1/2025).
Elon Musk kini punya andil dalam pemerintahan AS semenjak ditunjuk Trump sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE).

DOGE adalah lembaga yang dibentuk oleh Presiden Donald Trump pada masa jabatan keduanya, dengan tujuan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan dalam birokrasi federal.

Baca juga: Elon Musk Jadi Menteri Departemen Efisiensi di Pemerintahan Donald Trump

Musk mengkritik USAID di platform media sosialnya X, dengan menulis, "USAID adalah organisasi kriminal. Sudah waktunya organisasi itu mati". Musk pun membahas ini dengan Donald Trump.

"Terkait masalah USAID, saya membahasnya secara terperinci dengannya, dan dia (Trump) setuju bahwa kita harus menutupnya," kata Musk dalam diskusi X Spaces.

Bendera USAID dan Amerika Serikat berkibar sebelum Kongres Demokrat digelar di luar markas besar Unites States Agency for International Development (USAID) di Washington DC, Senin (3/2/2025).AFP/MANDEL NGAN Bendera USAID dan Amerika Serikat berkibar sebelum Kongres Demokrat digelar di luar markas besar Unites States Agency for International Development (USAID) di Washington DC, Senin (3/2/2025).
Berdasarkan diskusi, kata Musk, USAID dianggap sudah tidak bisa diperbaiki atau direformasi lagi. Untuk menggambar ini, Musk menggunakan analogi apel dan cacing.

"Saat kami menyelidiki USAID, yang kami temukan bukanlah apel dengan cacing di dalamnya, tetapi hanya memiliki sekumpulan cacing,” kata Musk dalam diskusi X Spaces.

Baca juga: Intel Disebut Akan Dijual, Elon Musk Kandidat Pembelinya

Jika hanya ada satu atau dua masalah kecil, seperti “apel dengan satu cacing", maka organisasi masih bisa diselamatkan dengan melakukan reformasi.

Namun, Musk menganggap USAID sepenuhnya rusak dengan terlalu banyak korupsi, inefisiensi, atau pemborosan anggaran, sehingga solusinya bukan perbaikan, tetapi menutup sepenuhnya.

Musk menegaskan bahwa Department of Government Efficiency yang dia pimpin, sedang dalam proses menutup USAID secara permanen.

Ini mengindikasikan bahwa administrasi Trump saat ini mengambil pendekatan drastis dalam mengurangi atau menghilangkan lembaga-lembaga yang dianggap tidak efisien.

Baca juga: Balas Tarif Trump, China Selidiki Google, Nvidia, Intel soal Monopoli

Penutupan USAID ini sudah mulai berdampak pada staf. Beberapa staf Badan Pembangunan Internasional AS ini melaporkan bahwa mereka terkunci dari sistem komputer USAID semalam, sebagaimana dilaporkan The Associated Press.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat