Kapan Emoji Pertama Kali Digunakan? Begini Sejarahnya
- Emoji kini menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi digital kita. Mulai dari percakapan santai hingga pernyataan emosi, simbol-simbol kecil ini mampu menyampaikan makna yang sering sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya kapan emoji pertama kali digunakan? Sejarah emoji ternyata memiliki perjalanan panjang yang menarik, dimulai dari ide sederhana untuk menambahkan nuansa emosi dalam teks hingga menjadi bahasa universal yang mendunia. Selengkapnya KompasTekno mengulas emoji pertama kali muncul dan digunakan.
Baca juga: 10 Emoji dan Akronim Ini Sudah Dianggap Jadul
Sejarah emoji pertama kali muncul
Dilansir dari New York Post, emoji pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Shigetaka Kurita, seorang desainer Jepang yang bekerja untuk perusahaan telekomunikasi NTT DoCoMo.
Kurita menciptakan 176 emoji awal yang dirancang sebagai gambar sederhana berukuran 12x12 piksel.
Emoji ini dibuat untuk melengkapi layanan internet seluler baru yang disebut i-mode, yang saat itu menjadi salah satu sistem komunikasi canggih di Jepang.
Kurita mengembangkan emoji untuk mempermudah penyampaian emosi dan informasi dalam pesan teks, terutama karena keterbatasan karakter dalam komunikasi digital saat itu.
Emoji awal Kurita mencakup berbagai kategori, termasuk:
- Ekspresi wajah: untuk menggambarkan perasaan seperti senang, sedih, atau marah.
- Cuaca: seperti matahari, awan, atau salju.
- Objek: seperti telepon, mobil, dan komputer.
- Simbol: hati, tanda musik, dan ikon lainnya.
Kurita terinspirasi dari berbagai sumber untuk menciptakan emoji, termasuk manga, simbol pada papan reklame, dan tanda-tanda universal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak seperti emotikon yang sebelumnya hanya menggunakan kombinasi tanda baca seperti :-) atau :-(, emoji adalah gambar grafis sederhana yang dapat langsung dimasukkan ke dalam teks.
Konsep visual sebelum emoji
Sebelum adanya emoji, konsep representasi emosi dalam komunikasi digital sudah diperkenalkan pada tahun 1982 oleh Scott E. Fahlman, seorang ilmuwan komputer dari Amerika Serikat. Fahlman menciptakan emotikon, yaitu kombinasi karakter seperti :-) untuk menunjukkan kebahagiaan dan :-( untuk menunjukkan kesedihan.
Emotikon ini membantu menambahkan konteks emosional pada pesan teks sederhana, terutama untuk mencegah kesalahpahaman dalam komunikasi tertulis. Namun, emotikon tidak memiliki elemen visual yang menarik seperti emoji.
Awal penggunaan emoji di dunia digital
Pada saat peluncuran, emoji hanya tersedia di Jepang dan menjadi bagian eksklusif dari layanan i-mode milik NTT DoCoMo. Namun, popularitasnya terus meningkat seiring berkembangnya teknologi ponsel dan internet.
Emoji mulai menyebar secara global pada awal tahun 2010-an, ketika Unicode Consortium – organisasi yang mengatur standar teks digital di seluruh dunia – mulai memasukkan emoji dalam sistem Unicode. Hal ini memungkinkan emoji digunakan di berbagai perangkat, platform, dan sistem operasi tanpa kehilangan bentuk aslinya.
Dampak emoji dalam komunikasi modern
Emoji tidak hanya menjadi cara untuk menambahkan emosi pada pesan, tetapi juga telah berkembang menjadi bahasa universal dalam komunikasi digital.
Hari ini, emoji digunakan di berbagai aplikasi dan media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, dan Twitter, untuk menyampaikan perasaan, ide, atau pesan tanpa perlu banyak kata.
Dengan asal-usulnya yang sederhana sebagai ikon piksel kecil pada ponsel Jepang, emoji kini menjadi bagian penting dari komunikasi global, membuktikan bahwa gambar sederhana dapat menyampaikan lebih banyak daripada kata-kata dalam dunia yang semakin terhubung.
Demikian ulasan mengenai kapan emoji pertama kali digunakan dan sejarah ringkasnya. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Sejarah Emoji: Dari Ikon Sederhana hingga Bahasa Universal dalam Chatting
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Terkini Lainnya
- Kapan Emoji Pertama Kali Digunakan? Begini Sejarahnya
- Arti Kata “NPC” yang Sering Muncul di Media Sosial
- Pengguna LinkedIn di Indonesia Tembus 32 Juta
- Apple Bersalah, Siap Ganti Rugi pada Pemilik Apple Watch
- Cara Daftar Pangkalan Elpiji 3 Kg secara Online dengan Mudah
- Apakah Menghapus Cache Akan Menghilangkan Data di HP? Begini Penjelasannya
- Gadget Apple di Dunia Makin Banyak, Tembus Miliaran
- OpenAI Rilis Agen AI Deep Research, Bisa Bikin Laporan dan Riset Mendalam
- Tabel Spesifikasi Harga Redmi Note 14 4G, Mulai Rp 2,4 Juta
- Caviar Bikin iPhone 16 Pro Mewah Bertema Bitcoin, Ini Harganya
- Google Rilis AI Gemini 2.0 Flash di Aplikasi Seluler, Gratis
- OpenAI Rilis dan Gratiskan o3-mini, AI Bernalar yang Jago Matematika
- 5 Alasan Gen Z Suka Sering Pakai Fitur DnD di Ponsel
- Zuckerberg Buka-bukaan Alasan Meta Gagal "Menjinakkan" TikTok
- Google Tawarkan Karyawan untuk Resign secara Sukarela
- Kenapa Meme di Media Sosial Selalu "Relate" dan Disukai?
- 5 Fitur Unggulan Xiaomi Redmi Note 14 Series, dari Baterai hingga Storage
- Ini Tren Serangan Siber yang Jadi Sorotan di Tahun 2024
- Epic Games Bikin Program Game Gratis untuk HP, seperti di PC
- Satu Dekade Ponsel Seri Redmi Note Dirilis, Sekian Jumlah Unit yang Terjual