cpu-data.info

Menang Kompetisi Game, Mahasiswa ITB Justru "Diuji" Disiplin dan Kerja Sama Tim

Garena Game Jam 2025.
Lihat Foto

Bermula dari pertemanan dekat hingga bermain gim bersama, tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) tak menyangka akan keluar sebagai juara pertama dalam ajang Garena Game Jam 2025 yang digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada 24-26 Januari 2025.

Mereka adalah Muhammad Jafar Fadli, Luzhanifa Savina Yasmine, dan Izzah Imani yang tergabung ke dalam tim Flying Dutchman.

Awalnya, mereka mengikuti kompetisi tersebut bukan untuk mengejar kemenangan, melainkan karena hobi dan penasaran mencoba membuat gim sendiri.

Namun, pengalaman 48 jam tanpa tidur itu justru memberi mereka pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama, menurunkan ego masing-masing, hingga menetapkan peran dalam anggota tim.

"Saya tidak menyangka teamwork kami bisa se-smooth ini. Padahal, (kami) kurang tidur dan harus menjaga ego masing-masing," kata Savina.

Baca juga: Garena Umumkan Kompetisi Free Fire FFWS SEA 2024, Indonesia Dapat 5 Slot Tim

Jafar menambahkan, mereka awalnya memiliki pemikiran yang berbeda dalam merancang konsep gim. Meski satu angkatan di ITB, mereka datang dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Hal ini justru membuat kolaborasi mereka semakin menarik.

Jafar berasal dari Fakultas Teknik Telekomunikasi, Savina dari Fakultas Rekayasa Hayati (Bio-engineering), dan Izzah dari program studi Desain Komunikasi Visual.

Menariknya, bukan Jafar yang berlatar belakang teknik yang menjadi pemimpin tim, melainkan Izzah. Sebagai “manajer dadakan”, Izzah memastikan kerja pemrograman atau coding, efek suara, dan visual tetap selaras dengan konsep awal yang mereka rancang.

"Fun, sih, mengerjakannya. Walaupun beda fakultas, kami punya kesamaan, yaitu sama-sama suka gim. Di Garena Game Jam ini, hubungan kami bukan sekadar pertemanan, tetapi juga bisa jadi tim yang serius membuat gim," kata Savina.

Mereka mengembangkan gim bernama Rottasella (kursi roda) yang bergenre puzzle platformer. Pemain akan mengendalikan karakter atau ikon dengan melewati berbagai rintangan dan keterbatasan dengan menggunakan dua tombol—sebagaimana tantangan yang ditetapkan panitia.

Baca juga: Garena Rilis Patch Tahun Baru Free Fire, Bawa Karakter Ryden dan Event Chaos

"Kami ingin pemain bukan hanya melewati rintangan, melainkan juga berpikir. Misalnya, ada balok dan duri, tetapi kami membuat supaya tantangan ini tidak hanya soal melompat ke kanan atau kiri, tapi juga memecahkan puzzle. Dengan keterbatasan tombol, pemain dipaksa berpikir kreatif," ucap Izzah yang bercita-cita menjadi developer gim.

Bagi mereka, kemenangan itu bukan soal hadiah semata. Bekal pengalamannya yang mahal, tutur Izzah, menjadi pembelajaran penting.

Pada perhelatan Garena Game Jam, lanjutnya, mereka juga membangun relasi dengan tim atau peserta lain dari berbagai daerah dan dari Garena sendiri sebagai penyelenggara. Total Garena Game Jam tahun ini diikuti 130 peserta.

Selama 48 jam waktu yang diberikan untuk menciptakan sebuah gim, mereka pun akhirnya menyadari pentingnya disiplin dalam berbagai hal untuk mengerjakan suatu proyek.

"Kebetulan juga dari kampus kami (ITB) mendukung sekali. Orangtua juga tahu kami berangkat ke Surabaya. Saat membuat gim selama 48 jam, kami ditanyakan sudah makan atau belum (sama orangtua), sama jangan lupa salat," tutur Izzah.

Para pemenang Garena Game Jam 2025dok. Istimewa Para pemenang Garena Game Jam 2025

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat