cpu-data.info

DeepSeek, Dinamika Saling Blokir, dan Pelindungan Data Pribadi

Ilustrasi logo DeepSeek di ponsel. Sejumlah negara telah membatasi hingga memblokir penggunaan aplikasi AI DeepSeek.
Lihat Foto

HANYA beberapa hari setelah diluncurkan, platform AI DeepSeek diblokir dari toko aplikasi Playstore dan Appstore di Italia.

The Guardian menurunkan laporan “DeepSeek blocked from some app stores in Italy amid questions on data use”.

Regulator di Roma dan Dublin meminta klarifikasi terkait penggunaan data pribadi warga negara mereka dari platform tersebut. Aplikasi yang telah merontokan nilai saham big tech AS ini menghilang dari Apple App Store dan Google Play Store di Italia.

Keputusan ini muncul karena kekhawatiran data yang dikumpulkan oleh platform AI Generatif itu dapat diakses atau digunakan oleh pemerintah China.

Regulator perlindungan data Italia, Garante, memberikan tenggat waktu 20 hari bagi DeepSeek untuk menjelaskan jenis data yang dikumpulkan, sumber, tujuan, dasar hukumnya, dan apakah data tersebut disimpan di China.

Baca juga: DeepSeek Buatan China Berbiaya Murah yang Mengguncang AS

Laporan itu menguraikan bahwa hasil investigasi akan menentukan apakah perusahaan tersebut telah mematuhi regulasi perlindungan data Uni Eropa (GDPR).

Sama dan sebangun, Komisi Perlindungan Data Irlandia juga telah meminta informasi serupa kepada DeepSeek. Hal ini terkait pemrosesan data warga Irlandia.

Tak hanya Italia, dilansir CNBC "U.S Navy bans use of DeepSeek due to Security and ethical convern" (28/01/2025), Angkatan Laut AS, juga melarang penggunaan DeepSeek karena masalah keamanan dan etika.

Angkatan Laut AS memperingatkan anggotanya untuk menghindari penggunaan DeepSeek dalam kapasitas apa pun, termasuk pribadi karena potensi masalah keamanan dan etika. Peringatan itu dikirim saat kehebohan muncul akibat DeepSeek yang berasal dari China.

Liang Wenfeng

New York Times dalam laporan "Who Is the Founder of the A.I. Start-Up DeepSeek?" (29/01/2025), menyatakan bahwa di bidang teknologi, banyak pengusaha hanya mendapatkan satu tindakan penentu. Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek , sudah berada di tindakan keduanya.

Wenfeng digambarkan sebagai orang yang introspektif. Memulai jejaknya di dunia investasi China pada akhir 2010-an.

Mendirikan dana lindung nilai dengan model AI untuk memberikan laba besar dan menarik modal miliaran dollar AS.

Dilaporkan, Wenfeng kemudian mengubah orientasi bisnis pada 2023. Menggelontorkan dana dan menyusun tim untuk keunggulan China dalam menghadapi OpenAI.

Dilansir Reuters “Who is Liang Wenfeng, the founder of DeepSeek?” (29/01/2025) Liang Wenfeng tumbuh besar di provinsi selatan Guangdong.

Wenfeng pernah mengatakan meskipun saat itu ia dikelilingi oleh orang-orang yang lebih mementingkan bisnis daripada belajar, tetapi ia lebih cenderung pada hal akademis.

Baca juga: TikTok, Langkah Presiden Trump, dan Pembelajaran untuk Indonesia

Wenfeng kemudian mendaftar ke Universitas terkenal Zhejiang jurusan Teknik Elektronika dan Komunikasi pada usia 17 tahun.

Tak hanya sampai di situ, selanjutnya ia mengambil gelar master di bidang Teknik Informatika dan Komunikasi dan menyelesaikannya pada 2010.

Bakat bisnis yang didukung talenta akademis mengantarkannya mendirikan hedge fund kuantitatif pada 2015. Dengan piawai, Ia tak menggunakan analisis manusia, tetapi menggunakan algoritma matematika kompleks untuk perdagangan.

Reuters melaporkan, pada akhir 2021 portofolio dana tersebut berjumlah lebih dari 100 miliar Yuan atau setara 13,79 miliar dollar AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat