Inovasi Baru Hybrid VOX Hadirkan Format Iklan AI yang Relevan dan Efektif
– Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin mengubah lanskap periklanan digital.
Teknologi tersebut memberikan kemampuan bagi perusahaan dalam menyampaikan pesan pemasaran secara lebih personal sekaligus meningkatkan keterlibatan konsumen melalui pendekatan yang relevan dan terarah.
AI memungkinkan personalisasi iklan dengan menganalisis data pengguna, mulai dari perilaku online, preferensi, hingga interaksi sebelumnya. Data ini kemudian digunakan untuk menghadirkan iklan yang lebih tepat sasaran.
Kemudian, kehadiran teknologi pembelajaran mesin (machine learning) dan algoritma prediktif memungkinkan pengiklan untuk menyesuaikan strategi secara real-time sehingga meningkatkan efektivitas kampanye iklan sekaligus menekan biaya pemasaran.
Lebih dari itu, AI juga membantu otomatisasi dalam menargetkan audiens, menentukan waktu terbaik untuk menayangkan iklan, dan mengoptimalkan kreativitas konten iklan agar lebih menarik perhatian.
Dengan kemampuan memproses data dalam jumlah besar secara cepat, AI kini menjadi alat penting untuk mendorong inovasi dan efisiensi dalam dunia periklanan digital.
Di sisi lain, perkembangan tersebut juga memunculkan tantangan, khususnya terkait privasi data dan transparansi. Hal ini menjadi perhatian baik bagi regulator dan konsumen.
Baca juga: VOX dari Hybrid Hadirkan Fitur Terkini, Bawa Standar Baru dalam Periklanan In-Image
Menjawab tantangan tersebut, VOX—contextual marketing suite dari Hybrid, memperkenalkan format iklan berbasis gambar (in-image) dengan teknologi canggih ke pasar Indonesia. Produk baru ini meliputi In-Image Light, In-Image MIX, dan In-Image Video.
Country Head Hybrid Indonesia Afla Zulfahmi menjelaskan bahwa teknologi VOX membawa pengalaman periklanan ke level lebih tinggi sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih relevan secara kontekstual.
“Dengan penempatan premium berkualitas tinggi dan teknologi AI, VOX memberikan kemampuan menarik perhatian dengan mempromosikan merek dalam penempatan yang memiliki dampak terbesar. Teknologi ini memungkinkan brand untuk menempatkan iklan mereka di area yang menghasilkan dampak paling besar, meningkatkan visibilitas dan keterlibatan dengan audiens target,” jelas Afla dalam siaran pers yang diterima , Jumat (17/1/2025).
Teknologi berbasis AI itu memungkinkan iklan yang muncul di dalam gambar menjadi lebih mulus dan relevan dengan konten editorial.
Keunggulan teknologi FOX
Berbeda dengan penempatan iklan tradisional yang cenderung mengganggu atau kurang relevan, VOX memanfaatkan algoritma canggih untuk menganalisis objek dan konteks dalam gambar. Dengan pendekatan ini, VOX dapat menampilkan iklan yang selaras dengan minat konsumen. Strategi ini kerap dikenal dengan istilah pemasaran kontekstual.
Sebagai contoh, dalam artikel bertema pariwisata alam, VOX dapat menggunakan gambar unggulan untuk menampilkan iklan produk perjalanan atau peralatan outdoor. Bahkan, VOX dapat menargetkan obyek spesifik dalam gambar, seperti jalur pendakian atau tenda perkemahan, dan menyajikan iklan yang relevan dengan elemen-elemen tersebut.
“Pendekatan tersebut tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga meningkatkan potensi iklan untuk menarik perhatian audiens serta menghasilkan respons yang lebih baik,” ucap Afla.
VOX juga menghadirkan berbagai fitur canggih untuk memaksimalkan keterlibatan pengguna. Salah satunya adalah WOW Effect. Fitur animasi eksklusif berdurasi 2-3 detik ini menghadirkan elemen mencolok, melampaui batas gambar, dan dipadukan dengan efek visual yang memperkaya penempatan iklan.
Baca juga: MMA Impact Indonesia 2024, Membangun Masa Depan Pemasaran dan Periklanan melalui AI, Kepemimpinan, dan Inovasi
Terkini Lainnya
- Inovasi Baru Hybrid VOX Hadirkan Format Iklan AI yang Relevan dan Efektif
- HP Realme Note 60x Resmi di Indonesia, HP Tangguh Harga Rp 1 Jutaan
- Xiaomi Vendor Smartphone Paling Tumbuh pada 2024
- Ponsel Lipat ZTE Nubia Flip 2 Meluncur dengan Cover Screen Jumbo
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop
- TikTok Terancam Tutup, Warga AS Ramai-ramai Belajar Mandarin di Duolingo
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Wanita Perancis Kena Tipu Brad Pitt AI, Rp 13 Miliar Melayang
- Wujud Konsol Genggam Nintendo Switch 2 Akhirnya Diungkap, Bawa Layar Lebih Besar
- Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek Smartphone
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Cara Mengatasi WA Muncul "Akun Ini Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp karena Spam"
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- HP Realme Note 60x Resmi di Indonesia, HP Tangguh Harga Rp 1 Jutaan
- Ponsel Lipat ZTE Nubia Flip 2 Meluncur dengan Cover Screen Jumbo
- Roket Starship Elon Musk Meledak, Puing-puing Berjatuhan di Angkasa
- Xiaomi Vendor Smartphone Paling Tumbuh pada 2024
- Baterai Oppo Reno 13 5G Diklaim Tahan Main Mobile Legends 8 Jam Non-stop