4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman

- Jejak digital yang kita tinggalkan di internet, seperti akun media sosial, riwayat pencarian, atau komentar di berbagai situs, bisa berdampak pada privasi dan keamanan kita.
Data yang tersebar secara online dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan negatif, mulai dari pencurian identitas hingga penyalahgunaan informasi pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghapus jejak digital secara efektif.
Berikut KompasTekno merangkum beberapa tips sederhana dan aman yang bisa Anda lakukan untuk membersihkan jejak digital Anda di internet.
Baca juga: Cara Menghapus Jejak Digital di Hasil Pencarian Google dan Mengenal Right to be Forgotten
Cobalah untuk menghapus akun lama yang tidak terpakai
Menghapus akun lama yang sudah tidak digunakan adalah salah satu langkah efektif untuk mengurangi jejak digital yang tersebar di internet.
Akun-akun media sosial, forum, atau layanan online yang pernah Anda buat mungkin masih menyimpan informasi pribadi seperti nama, alamat e-mail, nomor telepon, hingga riwayat aktivitas Anda.
Jika dibiarkan, data tersebut bisa berisiko disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti peretas atau pengumpul data tanpa izin.
Setiap akun yang Anda buat di internet berpotensi menyimpan data pribadi. Bahkan jika Anda tidak lagi menggunakannya, informasi tersebut tetap ada di server penyedia layanan. Semakin banyak akun yang Anda tinggalkan tanpa pengawasan, semakin besar peluang data Anda tersebar dan rentan terhadap pelanggaran data.
Hapus informasi pribadi dari situs web
Salah satu langkah penting untuk menjaga privasi di internet adalah dengan menghapus informasi pribadi yang muncul di situs web.
Informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, atau e-mail yang terpublikasi secara online dapat berisiko disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk meminta penghapusan informasi tersebut:
Langkah pertama adalah menghubungi admin atau tim pendukung situs web yang memuat informasi pribadi Anda. Setiap situs web biasanya memiliki bagian “Hubungi Kami” atau “Support” yang memudahkan pengguna untuk mengajukan permintaan.
Anda bisa melakukannya dengan mengisi formulir online yang disediakan atau dengan mengirimkan email langsung ke tim dukungan.
Rutin hapus data penjelajahan
Pastikan Anda rutin membersihkan riwayat penjelajahan, cookies, dan cache di browser Anda. Ini dapat dilakukan dengan mudah melalui pengaturan browser atau dengan menggunakan pintasan keyboard seperti Ctrl + Shift + Delete. Membersihkan data ini membantu melindungi privasi Anda dan mencegah informasi pribadi tersimpan terlalu lama.
Ajukan permintaan hukum ke Google
Google menyediakan fitur “Permintaan Penghapusan Konten” yang memungkinkan Anda meminta agar informasi tertentu dihapus dari hasil pencarian, terutama jika informasi tersebut bersifat sensitif, seperti data pribadi, alamat rumah, nomor telepon, atau foto yang melanggar privasi Anda. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Kunjungi halaman Google Removal Request di #.
- Pilih jenis data yang ingin Anda hapus, seperti informasi pribadi yang tidak diinginkan, gambar eksplisit tanpa persetujuan, atau konten yang menyalahi kebijakan privasi.
- Isi formulir dengan detail lengkap, termasuk URL yang berisi informasi yang ingin dihapus.
- Tunggu proses verifikasi dari Google.
Perlu diingat, proses ini tidak instan. Google akan memeriksa setiap permintaan secara teliti untuk memastikan apakah permintaan Anda valid sesuai kebijakan mereka.
Selain itu tidak semua permintaan akan disetujui, terutama jika informasi tersebut dianggap penting untuk kepentingan publik. Oleh karena itu, penting untuk memberikan penjelasan yang jelas dan kuat saat mengajukan permintaan.
Terkini Lainnya
- Mobile Legends 1.9.47 Dirilis, Karakter Hanzo Dapat Skill Lari Kencang
- Meta Pamer Mesin "Telepati", Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Akun Remaja Instagram Vs Akun Biasa, Apa Saja Bedanya?
- 3 Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- Cara Pakai Apple TV di HP Android serta Harga Langganannya
- Aplikasi TikTok Kembali di App Store dan Play Store Wilayah AS
- Discord Rilis Fitur "Ignore", Bisa Abaikan Pesan Orang Tanpa Harus Diblokir
- Samsung Galaxy S25 Series Sudah Bisa Dibeli Langsung di Indonesia Mulai Hari Ini
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A15 5G Terbaru, HP Android Terlaris 2024
- Motorola Siapkan Strategi Ini untuk "Comeback" ke Indonesia
- Hari Valentine, TWS Anker Soundcore Dijual Sepasang dan Lebih Murah
- Game Genshin Impact 5.4 Dirilis, Ada Karakter Bintang 5 dengan Skill Melayang
- Nokia Rekrut Bos AI Intel sebagai CEO Baru
- Perintah Trump, Google Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika
- Jadi "PNS Khusus" di AS, Berapa Gaji Elon Musk?
- Oppo Reno 13 Series Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Bonus hingga Rp 15 Juta
- Apa Arti Delivery Status Notification (Failure) di Gmail?
- Ponsel Ini Punya Baterai 33.000 mAh, Diklaim Tahan hingga Enam Bulan
- Apa Itu File "Thumbs.db" di Windows, dan Apakah Aman Dihapus?
- Apa Itu Mixed Reality, Cara Kerja, dan Contoh Penerapannya