cpu-data.info

Arti Kata “YOLO”, Tren yang Kini Ditinggal Netizen Gen Z

Ilustrasi media sosial
Lihat Foto

- Sebagai bahasa gaul, istilah YOLO bukanlah kata baru yang muncul di dunia digital belakangan ini. Faktanya, YOLO bisa dibilang sebagai salah satu bahasa gaul "jadul" (zaman dulu) yang sudah digunakan sejak era 1990an hingga awal 2000an. 

Frasa yang merupakan singkatan dari “You Only Live Once” ini sempat booming di kalangan anak muda sebagai simbol gaya hidup spontan dan berani mengambil risiko.

Popularitas YOLO makin meroket di tahun 2010-an, terutama setelah musisi dan selebritas mulai mengusung kata tersebut dalam karya mereka. 

Salah satunya adalah grup musik komedi Lonely Island yang merilis lagu berjudul “YOLO” pada 2013. Meskipun sudah lama digunakan, YOLO hingga kini masih sering muncul di berbagai platform media sosial. 

Saking populernya, mungkin Anda pernah melihat kata ini berseliweran di linimasa tanpa benar-benar memahami maknanya. 

Nah, apa sebenarnya arti dari YOLO dalam bahasa gaul di medsos? Selengkapnya KompasTekno menguraikannya. 

Baca juga: Arti “YONO”, Istilah yang Lagi Tren di Netizen Gen Z sebagai Lawan “YOLO”

Arti kata YOLO bahasa gaul di medsos

Kata YOLO merupakan singkatan dari frasa “You Only Live Once” yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti "kamu hanya hidup sekali." 

Namun, makna harfiahnya mungkin terasa kurang jelas jika dibandingkan dengan konteks penggunaannya di media sosial. Dalam percakapan di medsos, YOLO sering dikaitkan dengan gaya hidup, budaya, hingga pola perilaku yang menekankan kebebasan dan kesenangan.

Di platform digital, kata ini kerap digunakan untuk menyuarakan gaya hidup yang cenderung spontan dan berani mengambil keputusan tanpa terlalu memikirkan risikonya. 

Menurut Cambridge Dictionary, YOLO merujuk pada filosofi hidup yang mendorong seseorang untuk menikmati pengalaman menyenangkan atau luar biasa, meskipun hal tersebut bisa saja berbahaya, konyol, atau tidak masuk akal.

Makna ini selaras dengan kepanjangannya: karena hidup hanya sekali, seseorang diajak untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang biasa atau membosankan.

Dalam konteks positif, YOLO dapat memotivasi seseorang untuk keluar dari zona nyaman, mencoba hal-hal baru, menghadapi tantangan, atau memperluas pengetahuan. 

Namun, istilah ini juga memiliki sisi negatif jika digunakan untuk membenarkan perilaku impulsif yang merugikan, seperti tindakan kriminal, konsumtif, atau keputusan yang tidak bertanggung jawab.

Karena itulah, makna dari YOLO bisa beragam, tergantung pada bagaimana seseorang memaknainya dalam kehidupan sehari-hari. 

Bagi sebagian orang, kata ini menjadi simbol kebebasan untuk menjalani hidup dengan penuh semangat dan antusiasme. Namun, bagi yang lain, YOLO bisa menjadi alasan untuk bertindak sembrono tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Baca juga: Arti Kata YOLO, Bahasa Gaul “Jadul” yang Sering Dipakai di Medsos hingga Kini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat