AS Larang Penjualan Router Wi-Fi TP-Link di Negaranya 2025?
- Pemerintah Amerika Serikat (AS)sedang mempertimbangkan untuk melarang perusahaan teknologi China, TP-Link Technology Co, menjual produk router-nya di negara Paman Sam.
Alasannya, perangkat router buatan TP-Link dianggap bisa membahayakan keamanan nasional. Alasan pemerintah AS tidak mengada-ada, sebab router TP-Link sering dihubung-hubungkan dengan sejumlah kasus serangan siber yang terjadi di AS.
Menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters, dua anggota senat AS pada Agustus lalu mendesak agar pemerintahan presiden Joe Biden melakukan penyelidikan terhadap TP-Link dan rekanannya, apakah router Wi-Fi TP-Link digunakan dalam serangan siber terhadap AS.
Baca juga: AS Larang Timur Tengah Borong Chip AI Nvidia dan AMD
Departemen Perdagangan, Pertahanan dan Kehakiman AS telah melakukan penyelidikan terpisah terhadap TP-Link. Otoritas tersebut menargetkan pelarangan penjualan router TP-Link di AS pada awal 2025, ujar laporan tersebut.
Departemen Perdagangan AS bahkan telah memanggil TP-Link untuk dimintai keterangan. Sementara Departemen Pertahanan AS dikabarkan telah melakukan penyelidikannya terhadap router buatan China sejak awal 2024 ini.
Saat ini, router TP-Link memiliki pangsa pasar sekitar 65 persen di AS, kebanyakan dari konsumen rumah dan bisnis kecil. TP-Link juga menjadi produk yang populer di marketplace Amazon.com, serta mendukung komunikasi internet untuk Departemen Pertahanan dan lembaga pemerintah federal lainnya.
Dominasi TP-Link di pasar router AS didorong oleh harga perangkatnya yang sangat murah. Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki apakah TP-Link menjual produk dengan harga yang lebih murah daripada biaya produksinya atau tidak, jika benar, maka hal ini melanggar undang-undang larangan upaya monopoli.
Baca juga: Apa Itu Router? Definisi, Fungsi, dan Jenis, dan Bedanya dengan Modem
Sumber WSJ juga mengatakan TP-Link seringkali tidak bisa mengatasi celah keamanan yang muncul dan sering dilaporkan oleh pelanggan.
Microsoft pada Oktober lalu juga mengungkapkan bahwa perangkat jaringan yang disusupi sebagian besar diproduksi oleh TP-Link.
Juru bicara TP-Link yang berbasis di California yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada WSJ bahwa perusahaan selalu membuat penilaian terhadap potensi risiko keamanan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menunjukkan bahwa praktik keamanan kami sepenuhnya sejalan dengan standar keamanan industri, dan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan kami terhadap pasar AS, konsumen AS, dan mengatasi risiko keamanan nasional AS,” ujar sumber tersebut.
Terkini Lainnya
- 7 Trik Maksimalkan Penyimpanan HP Tanpa Hapus Aplikasi
- Cara Mengaktifkan Meta AI di WhatsApp buat Tanya Chatbot Berbagai Hal
- Mengulik Lenovo Yoga Pro 7, Laptop Premium dengan Kecerdasan AI untuk Para Kreator
- 3 Cara Chat Meta AI di WhatsApp buat "Ngobrol" Berbagai Hal, Mudah dan Praktis
- AS Larang Penjualan Router Wi-Fi TP-Link di Negaranya 2025?
- ChatGPT Sekarang Bisa Dihubungi lewat Telepon dan WhatsApp
- 2 Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Nomor Tidak Dikenal, Mudah
- Tablet Huawei MatePad 12 X Dipastikan Masuk Indonesia, Meluncur 2025
- Apple Mau Bangun Pabrik AirTag di Batam?
- Huawei Pura 70 Ultra Resmi di Indonesia, HP Pertama Huawei Setelah Absen Dua Tahun
- Drama iPhone 16 di Indonesia, Rumor 20 Desember dan Bocoran Harganya
- Samsung Gelar Acara Peluncuran Galaxy S25 pada 22 Januari 2025?
- Kamera Sony Alpha 1 II Rilis di Indonesia, Harga Rp 99 Juta
- 6 Fitur Baru WhatsApp yang Rilis 2024, Mulai dari Mention hingga Meta AI
- Nasib TikTok di Amerika Ditentukan 10 Januari 2025
- Huawei Pura 70 Ultra Resmi di Indonesia, HP Pertama Huawei Setelah Absen Dua Tahun
- Samsung Gelar Acara Peluncuran Galaxy S25 pada 22 Januari 2025?
- Apple Mau Bangun Pabrik AirTag di Batam?
- Drama iPhone 16 di Indonesia, Rumor 20 Desember dan Bocoran Harganya
- Kamera Sony Alpha 1 II Rilis di Indonesia, Harga Rp 99 Juta