cpu-data.info

TikTok Diperintah Keluar dari Kanada

Ilustrasi TikTok.
Lihat Foto

- Pemerintah Kanada memerintahkan TikTok menutup kantor yang ada di wilayahnya. Keputusan ini diambil setelah pemerintah setempat menilai media sosial asal China itu berisiko bagi keamanan nasional.

"Pemerintah mengambil tindakan untuk mengatasi risiko keamanan nasional tertentu, yang terkait dengan operasi ByteDance di Kanada melalui pendirian TikTok Technology Canada," kata Menteri Inovasi Kanada, Francois-Philippe Champagne pada Rabu (6/11/2024).

Regulator Kanada tidak merinci risiko keamanan yang dimaksud. Namun, walau memerintahkan penutupan kantor, Kanada masih mengizinkan warganya mengakses aplikasi maupun membuat konten TikTok. Itu artinya, aplikasi TikTok tidak diblokir.

Baca juga: 10 Faktor Kemungkinanan Views TikTok Turun Drastis

Pemerintah hanya memperingkatkan warga agar memperhatikan keamanan siber dan mempertimbangkan kemungkinan risiko penggunaan media sosial, termasuk soal penggunaan data hingga pengelolaan data oleh pihak asing.

Sejak tahun lalu, pemerintah sebenarnya sudah melakukan peninjauan atas rencana investasi dan ekspansi bisnis TikTok di Kanada. Namun praktik ini dilakukan secara tertutup dan baru mencuat ke publik berkat laporan The Canadian Press pada Maret 2024 lalu.

Berdasarkan peninjauan itulah pada akhirnya TikTok diperintahkan keluar dari Kanada.

"Keputusan itu didasarkan pada informasi dan bukti yang diperoleh selama peninjauan dan atas masukan dari komunitas keamanan dan intelijen Kanada serta mitra pemerintah lainnya," jelas Champagne.

Adapun menurut undang-undang investasi setempat, pemerintah memang dapat menilai potensi risiko keamanan nasional dari investasi asing seperti TikTok. Namun dasar hukum itu melarang pemerintah mengungkap rincian investasinya.

Selain memerintahkan TikTok tutup kantor, Kanada juga sudah melarang TikTok diinstal di smartphone milik pegawai di pemerintahan sejak Februari 2023 lalu.

Baca juga: Daftar Negara yang Blokir TikTok Beserta Alasannya

TikTok lawan Kanada di meja hijau

TikTok telah merespons permintaan penutupan kantornya di Kanada. Menurut juru bicara Tiktok, penutupan kantornya di Kanada akan membuat ratusan karyawan lokal setempat kehilangan pekerjaan. Untuk itu, dia menyatakan akan membawa kasus ini ke pengadilan.

"Kami akan menentang perintah ini di pengadilan," kata juru bicara TikTok, dikutip KompasTekno dari CTV News, Jumat (8/11/2024).

"Platform TikTok akan tetap tersedia bagi para kreator untuk menemukan audiens, mengeksplorasi minat baru dan agar bisnis berkembang," lanjut TikTok.

Tidak hanya di Kanada, TikTok juga bertentangan dengan pemerintah Amerika Serikat. Alasannya sama, yaitu terkait dengan keamanan nasional.

Pada April 2024 lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani aturan bernama “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" (Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing).

Baca juga: Anak Magang di Induk Tiktok Sabotase AI, Ini Hukumannya

Undang-undang (UU) itu mendesak ByteDance menjual TikTok ke perusahaan non-China dalam waktu maksimal 12 bulan ke depan, sejak regulasi ditetapkan. Jika tidak, TikTok akan diblokir di AS.

Namun ByteDance menolak menjual Tikok dan memilih melawan UU itu ke pengadilan dengan memakai dasar hukum Amandemen Pertama, khususnya soal praktik yang menghambat kebebasan berbicara/berekspresi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat