Peringatan Damkar, Cas HP Semalaman Bisa Picu Kebakaran yang Sulit Dipadamkan
- Mengisi daya ponsel sebelum tidur, mungkin jadi kebiasaan banyak orang. Harapannya, dengan mengecas smartphone sebelum tidur, daya akan terisi sepanjang malam, lalu penuh setelah bangun di pagi hari.
Akan tetapi, kebiasaan ini ternyata memicu risiko besar. Pemadam kebakaran (damkar) di Montreal, Kanada, memberi peringatan untuk pengguna ponsel agar tidak mengecas smartphone sepanjang malam saat mereka tidur.
Sebab, menurut mereka, baterai lithium-ion di bodi ponsel bisa saja rusak atau mengalami malfungsi saat pengguna tertidur. Hal itu kemudian berpotensi memicu percikan api saat dicas semalaman.
Apabila baterai terbakar, intensitasnya setara obor las atau petasan Roman Candle. Petasan ini berbentuk pipa tabung yang dicondongkan ke atas saat melontarkan kembang api.
Baca juga: Dampak Cas Laptop Terus-menerus Tanpa Dicabut
Nah, menurut petugas damkar Montreal, kebakaran semacam ini sulit dipadamkan, butuh waktu lama dan banyak air untuk menanganinya.
Peringatan ini muncul setelah bulan lalu, petugas damkar Montreal menangani kebakaran yang cukup sulit di sebuah pelabuhan di sana.
Sebuah kontainer yang membawa 15.000 kilogram baterai lithium-ion atau setara dengan sekitar 200 mobil Tesla, terbakar di Pelabuhan Montreal.
Api membara selama berjam-jam, menghasilkan asap pekat dan bau bahan kimia yang membuat ratusan orang di sekitar pusat kejadian harus dievakuasi, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Phone Arena, Kamis (31/10/2024).
Baterai lithium-ion memang dipakai hampir di semua perangkat elektronik, dari ponsel, laptop, hingga kendaraan listrik.
Meskipun praktis dan efisien, baterai ini menyimpan energi besar yang berisiko menimbulkan kebakaran dahsyat jika terjadi malfungsi, overheat, atau pengisian daya yang berlebihan.
Kebakaran yang disebabkan oleh baterai lithium-ion ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling sulit ditangani, karena tingginya intensitas api dan asap yang dihasilkan beracun.
Baca juga: Mengapa Baterai Lithium Meledak?
Mengapa baterai lithium-ion berbahaya?
Salah satu alasan utama di balik bahaya ini adalah komposisi kimia baterai lithium-ion. Sel-sel dalam baterai ini mengandung elektrolit yang mudah terbakar, dan jika terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi, dapat memicu thermal runaway.
Dalam kondisi ini, baterai melepaskan energi panas yang sangat besar dan cepat, serta memicu kebakaran yang sulit dikendalikan, sebagaimana dirangkum dari laman resmi Asosiasi Perlindungan Kebakaran Inggris, Thefpa UK.
Kebakaran baterai lithium-ion sangat sulit dipadamkan karena bahan kimia yang terlibat memiliki sifat unik. Baterai ini dapat menghasilkan oksigen sendiri, sehingga tetap menyala meskipun menggunakan media pemadam kebakaran biasa.
Untuk mengatasi kebakaran ini, diperlukan pemadam kebakaran yang lebih efektif seperti Aqueous Vermiculite Dispersion (AVD) atau agen pemadam kebakaran berbasis mineral dari vermiculite yang larut dalam air.
Terkini Lainnya
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Obrolan Lampau di ChatGPT Kini Lebih Mudah Dicari
- Cara Impor Data Excel dari Foto ke File, Tak Perlu Ketik Ulang
- Pabrik GPU GeForce Ternyata Ada di Batam
- Indonesia Paling Rentan Ancaman Siber di Asia Tenggara
- LinkedIn Rilis Fitur AI untuk Permudah Seleksi Pelamar Kerja