Anak Magang di Induk Tiktok Sabotase AI, Ini Hukumannya

- Perusahaan induk TikTok, Bytedance, memecat anak magang yang bekerja di kantor pusat Bytedance di China.
Keputusan ini juga dikonfirmasi langsung oleh perusahaan.
Menurut keterangan ByteDance, pemecatan itu dilakukan karena anak magang terkait, mencoba menyabotase program pelatihan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan sengaja.
"Seorang pekerja magang di tim teknologi periklanan melakukan pelanggaran disiplin yang serius, dan yang bersangkutan sudah diberhentikan," demikian keterangan ByteDance lewat platform berita sosial miliknya, Toutiao.
Baca juga: 27 Pelaku Pig Butchering Ditangkap, Korban Tertipu Wanita Deepfake AI
Lebih lanjut ByteDance berkata bahwa karyawan itu mengganggu praktik pelatihan model AI dari proyek penelitian tim teknologi periklanan.
Kendati demikian, pelanggaran itu tidak memengaruhi proyek divisi lainnya termasuk model bahasa besar (large language model/LLM) milik induk TikTok.
ByteDance sendiri sudah memecat karyawan magangnya itu pada Agustus 2024 lalu. Perusahaan ini juga sudah melaporkan karyawan terkait ke sekolah asalnya.
Konon pelanggaran pekerja magang itu telah memengaruhi 8.000 GPU hingga menimbulkan kerugian puluhan juta dollar AS.
Rumor ini mencuat setelah kabar tentang pelanggaran pekerja magang ByteDance beredar di media sosial China.
Namun, ByteDance membantah rumor tersebut dan menyebutnya sebagai laporan yang berlebihan.
"Yang bersangkutan bekerja di tim teknologi periklanan dan tidak pernah terlibat dengan Lab AI," ujar pihak ByteDance.
Adapun ByteDance memang memakai AI untuk aneka produknya, termasuk TikTok, chatbot Doubao yang menjadi chatbot terpopuler di China dan produk lainnya.
Di TikTok, ByteDance mengerahkan AI di background untuk algoritma yang menampilkan konten sesuai minat pengguna.
Konten yang disesuaikan di sini, ditampilkan pada tab "For You" di aplikasi TikTok, dihimpun KompasTekno dari PCMag, Selasa (22/10/2024).
Tidak hanya itu, TikTok belum lama ini juga merilis Smart+ yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian iklan dengan dibantu AI.
Baca juga: Bapak AI Peraih Nobel: Saya Bangga Murid Saya Memecat Sam Altman
Terkini Lainnya
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Game "Age of Empires Mobile" Bisa Dimainkan Gratis di Android dan iOS, Ini Linknya
- Qualcomm Snapdragon 8 Elite Resmi, Chip 3 Nm Penerus Snapdragon 8 Gen 3
- Tanda-tanda Tablet Oppo Pad Neo Segera Rilis di Indonesia
- Membuka Kotak Kemasan Tecno Spark 30C Bergambar Transformer, Apa Saja Isinya?
- Meutya: Kementerian Komunikasi dan Digital Disingkat "Komdigi"