Mengenal Google Deepmind yang Fokus Mengembangkan AI
- Kecerdasan buatan (A)I terus berkembang dengan pesat, didorong oleh kemampuan mesin untuk belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia secara langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, AI telah digunakan dalam berbagai bentuk, seperti asisten virtual, rekomendasi konten di platform streaming, hingga sistem pengenalan wajah.
Dengan pesatnya perkembangan ini, banyak perusahaan dan lembaga penelitian yang berlomba-lomba menciptakan AI yang lebih cerdas dan lebih efisien.
Tantangan seperti memecahkan masalah kompleks di bidang medis, mengoptimalkan logistik global, dan meningkatkan pengalaman pengguna menjadi fokus utama dalam penelitian AI.
Dalam konteks ini, teknologi AI tidak hanya digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas sederhana, tetapi juga untuk memecahkan masalah yang selama ini dianggap sulit bagi manusia, seperti memprediksi penyakit atau memodelkan perubahan iklim.
Salah satu entitas yang berada di garis terdepan dalam pengembangan teknologi AI adalah Google DeepMind, yang telah melakukan banyak terobosan dalam menciptakan AI yang mampu memecahkan tantangan kompleks dunia nyata.
Lantas apa itu Google Deepmind dan tujuannya? Selengkapnya berikut ini ulasannya.
Baca juga: Demi AI, Microsoft Rekrut Bos Proyek Google DeepMind
Apa itu Google Deepmind
Google DeepMind adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada penelitian kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pembelajaran mesin. Didirikan pada tahun 2010, DeepMind menjadi bagian dari Google pada 2014 setelah diakuisisi.
Misi utama DeepMind adalah menciptakan teknologi AI yang dapat memecahkan masalah besar dan kompleks yang dihadapi dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk memajukan ilmu pengetahuan dan menciptakan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
DeepMind telah mengembangkan berbagai inovasi terkemuka, termasuk AI yang mampu mengalahkan pemain profesional dalam permainan seperti Go dan catur, serta teknologi yang memprediksi struktur protein melalui program AlphaFold, yang dapat membantu dalam penemuan obat dan pemahaman penyakit.
Dengan beragam proyek yang mencakup bidang sains, kesehatan, dan energi, DeepMind bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan AI demi kebaikan bersama.
Perjalanan Google Deepmind
Perjalanan Google DeepMind dimulai dengan menggabungkan dua laboratorium AI terkemuka di dunia, Google Brain dan DeepMin menjadi satu tim yang fokus, dipimpin oleh CEO Demis Hassabis.
Selama dekade terakhir, kedua tim ini bertanggung jawab atas banyak terobosan terbesar dalam penelitian AI, yang sebagian besar menjadi fondasi bagi berkembangnya industri AI saat ini.
DeepMind pertama kali didirikan pada tahun 2010, dengan pendekatan interdisipliner dalam membangun sistem kecerdasan buatan (AI) umum.
Laboratorium ini menggabungkan ide-ide baru dan kemajuan dalam pembelajaran mesin, ilmu saraf, teknik, matematika, simulasi, dan infrastruktur komputasi, serta cara baru dalam mengorganisasi penelitian ilmiah.
Terkini Lainnya
- Instagram Kini Bisa Tambah Musik Langsung ke Spotify, Jadi Mudah Dengar Lagu Viral
- Stop Main HP di Toilet, Ini Dia Alasan dan Dampaknya
- Membuka Kotak Kemasan Tecno Spark Go 1 Bergambar Robot "Transformers"
- Jadwal Playoff Mobile Legends MPL S14, Enam Tim Berlaga
- Meutya: Kementerian Komunikasi dan Digital Disingkat "Komdigi"
- 3 Cara Belanja "Smart" Tanpa Tahu Nama Barang yang Mau Dibeli
- Selamat Bekerja Ibu Menteri Meutya, 7 "PR" Sudah Menunggu
- Menghadirkan Sentuhan Manusia pada Layanan AI Customer Service
- Daftar 12 Menteri Komunikasi, Harmoko "Departemen Penerangan" hingga Meutya Hafid
- Samsung Galaxy Z Fold 6 Special Edition Resmi, "Edisi Spesial" Pertama dan Bawa Kamera 200 MP
- 27 Pelaku "Pig Butchering" Ditangkap, Korban Tertipu Wanita Deepfake AI
- Sejarah Nama Kominfo, dari Departemen Penerangan ke Komunikasi Digital
- Prabowo Lantik Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital
- Fujitsu Rilis Laptop Ringan, Bobotnya Hanya Seberat iPad
- Meutya Hafid, Menteri Wanita Pertama Bidang Komunikasi di Indonesia
- Game PS4 dan PS5 Didiskon hingga 90 Persen, Ini Rekomendasinya
- Otoritas China Tangkap 4 Karyawan Pabrik Perakit iPhone
- 41 HP dan Tablet Samsung yang Pertama Dapat Android 15
- Pertama Kali, Indonesia Jadi Tuan Rumah Kompetisi "Free Fire" Internasional
- Induk TikTok Rilis Earbuds Pertamanya, Bisa Ngobrol Langsung dengan AI