Adobe Rilis Firefly Video Model, AI Pembuat Video Berdasar Teks
- Perusahaan perangkat lunak (software) yang bergerak di bidang animasi, grafis, hingga video, Adobe, resmi meluncurkan alat kecerdasan buatan generatif (generative artificial intelligence/AI) terbarunya, Adobe Firefly Video Model.
Adobe Firefly Video Model diumumkan dalam konferensi produk Adobe Max Showcase, yang digelar di Florida, Amerika Serikat, pada Senin (14/10/2024) waktu setempat.
Firefly Video Model memungkinkan pengguna untuk membuat video AI, menggunakan perintah teks (prompt) atau dengan mengunggah file gambar, mirip seperti Sora milik OpenAI dan Meta Movie Gen milik Meta.
Baca juga: OpenAI Kenalkan Sora, AI Pembuat Video Berdasar Teks
Alat ini diklaim sebagai model video generatif pertama yang tersedia untuk publik, yang dirancang agar aman untuk penggunaan komersial. Artinya, Firefly Video Model cocok digunakan editor video profesional, desainer grafis, dan kreator konten lainnya.
Terkait hal itu, model AI ini dilatih menggunakan konten yang dilisensi, misalnya dari layanan penyedia stock image Adobe Stock, dan dari konten yang tidak dilindungi hak cipta (public domain). Model AI tidak dilatih dari data pengguna.
Adobe cukup transparan soal sumber data yang digunakan untuk melatih AI miliknya. Sama seperti yang dilakukan Meta dengan Movie Gen, yang disebut dilatih dari kombinasi data yang dilisensi serta tersedia untuk umum.
Sebagai perbandingan, OpenAI tidak mengumbar sumber yang digunakan untuk melatih Sora.
Fitur utama Firefly Video Model dibagi menjadi dua, yakni membuat video AI dari teks (text-to-video) dan membuat video AI dari gambar (image-to-video).
Kedua tools ini mampu menghasilkan video berdurasi lima detik, dengan resolusi 720p dan frame rate 24 fps.
Pembuatan video ini membutuhkan waktu 90 detik, tetapi Adobe memastikan sedang berusaha mengembangkan mode turbo untuk memangkas durasi pembuatan itu.
Baca juga: Adobe Rilis Tools Lindungi Foto dan Video dari AI
Untuk text-to-video, pengguna bisa menuliskan deskripsi teks video yang ingin dibuat, dilengkapi dengan gaya video yang diinginkan, misalnya realistis, stop motion, atau animasi tiga dimensi 3D.
Pengguna nantinya bisa mengakses menu Camera Controls untuk mengatur gerakan kamera, sudut pandang (angle) kamera, dan jarak kamera ke subjek video AI yang dibuat.
Gerakan kamera, misalnya, dibagi menjadi Zoom in, Zoom out, Pan left, Pan right, dan lain-lain. Di sisi lain, angle kamera dibagi menjadi Eye level, Top down, High angle, Low angle, dan lain seterusnya.
Kemudian, jarak kamera meliputi Closeup, Extreme closeup, Long shot, hingga Extreme long shot.
Contoh video yang dibuat dengan Firefly Video Model bisa dilihat dalam posting Vice President Adobe Firefly, Alexandru Costin, di media sosial X (dahulu Twitter).
Terkini Lainnya
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Fungsi Factory Reset di HP yang Perlu Diketahui
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Smartphone Vivo X200 Meluncur dengan Chipset Baru MediaTek
- Kenapa Bloatware HP Xiaomi Sulit Dihapus? Begini Cara Mengatasinya
- Podcast Antarmuka: Ingin Jadi Pakar AI, Harus Kuliah Jurusan Apa?
- Cincin Pintar Samsung Galaxy Ring Segera Masuk Indonesia?
- Gambar AI Aurora Borealis yang Diunggah Meta Bikin Geram Warganet