Jenis-jenis RAM dan Fungsinya yang Perlu Diketahui

- Pengguna kiranya perlu mengetahui beberapa hal dasar terkait RAM atau singkatan dari Random Access Memory. Salah satunya seperti jenis-jenis RAM yang biasa digunakan pada komputer.
Jenis-jenis RAM ini perlu diketahui karena dapat menambah pemahaman pengguna ketika tengah mempelajari soal komponen-komponen pada komputer. RAM merupakan salah satu komponen penting pada komputer.
Baca juga: Komponen Komputer: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Fungsinya
Tiap komputer komputer saat ini hampir mustahil jika tidak menggunakan RAM. RAM selalu digunakan di berbagai komputer untuk membantu memperlancar pemrosesan. Akan tetapi, tiap komputer bisa memiliki jenis RAM yang berbeda.
Lantas, apa saja jenis RAM yang biasa digunakan di komputer? Jika tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai jenis-jenis RAM yang biasa digunakan di komputer.
Pengertian RAM
Sebelum mengetahui jenis-jenisnya, ada baiknya pengguna memahami pengertian RAM terlebih dahulu. Pasalnya, pengertian RAM memiliki istilah yang nantinya berkaitan dengan pemaparan jenis-jenisnya. Lantas, apa yang dimaksud dengan RAM?
Sebelum mengetahui cara kerjanya, ada baiknya pengguna memahami pengertian RAM terlebih dahulu. Pasalnya, pengertian RAM memiliki istilah yang nantinya berkaitan dalam penjelasan cara kerjanya. Lantas, apa yang dimaksud dengan RAM?
Untuk diketahui, jika di komponen komputer, RAM bisa dikategorikan sebagai processing device dan storage device. Pasalnya, RAM dapat membantu pemrosesan sekaligus memiliki peran untuk menyimpan data.
Jika didefinisikan, RAM adalah komponen hardware dalam perangkat komputasi yang bertugas menyediakan ruang penyimpanan data sementara untuk pemrosesan sistem operasi, pemrosesan software atau aplikasi, dan pemrosesan data lainnya.
Tujuan RAM menyimpan data sementara, yaitu agar data dapat diakses dengan cepat oleh unit pemrosesan atau prosesor di perangkat komputasi seperti komputer. Jadi, RAM bertugas untuk menyimpan data yang akan dipasok ke prosesor.
Seandainya dianalogikan, RAM memiliki peran yang mirip seperti gudang buat menyimpan barang sebelum diolah. Untuk diketahui, sebuah komputer bisa terdiri dari beragam jenis memori, termasuk ROM, RAM, dan Hard Drive.
Dari beberapa jenis memori itu, RAM tergolong sebagai memori utama lantaran memiliki peran untuk membantu jalannya proses komputasi di komputer. RAM biasanya memiliki kecepatan baca dan tulis data yang lebih cepat dibanding Hard Drive.
Namun, penyimpanan data di RAM bersifat sementara alias volatil. RAM hanya menyimpan data selama komputer hidup. Jika komputer mati atau dayanya padam, data yang tersimpan di RAM bakal hilang juga.
Skema penyimpanan data di RAM sangat berbeda dengan di penyimpanan sekunder seperti Hard Drive, yang mana jika di Hard Drive data bakal tersimpan permanen alias selamanya, meski komputer mati.
Itulah pengertian RAM yang perlu diketahui terlebih dahulu. Kemudian, untuk jenis-jenis RAM, penjelasannya bisa dibaca lebih lanjut di bawah ini.
Jenis-jenis RAM
Dikutip dari Geeks for Geeks, RAM secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu SRAM (Static RAM atau RAM statis) dan DRAM (Dynamic RAM atau RAM Dinamis). Dari jenis DRAM itu, RAM nantinya memiliki beberapa jenis turunan lainya.
Misalnya, ADRAM, SDRAM, DDR SDRAM, dan masih banyak lagi. Adapun penjelasan dari jenis-jenis RAM tersebut adalah sebagai berikut.
1. SRAM
SRAM biasanya digunakan sebagai memori cache yang terdapat pada prosesor komputer. Untuk menyimpan setiap bit data, SRAM menggunakan metode flip-flop yang terdiri dari beberapa transistor dalam setiap sel.
SRAM bersifat volatil karena membutuhkan daya yang konstan untuk bisa menyimpan data atau informasi. SRAM hanya bisa menyimpan data selama daya menyala. Untuk menyimpan data, SRAM tidak butuh waktu penyegaran secara terus menerus.
Transistor dalam SRAM berfungsi sebagai sakelar yang dapat mempertahankan data agar tetap tersedia di jalur selama pengontrol tidak aktif. Dengan demikian, dalam proses baca-tulis data, SRAM tidak memerlukan penyegaran data.
Hal ini membuat SRAM memiliki waktu akses data yang lebih cepat. Meski akses datanya lebih cepat, SRAM memerlukan lebih banyak daya karena perlu mempertahankan atau menyimpan data secara konstan.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Cara Menentukan Arah Kiblat dengan HP Tanpa Aplikasi, Mudah dan Praktis
- Xiaomi 14T Dicuci dan Direndam Air, Masih Bisa Berfungsi?
- Arti Kata “Exsaid”, Bahasa Gaul yang Lagi Ramai di Media Sosial
- 60 Link Download Twibbon HUT Ke-79 TNI dan Cara Buat Sendiri via Canva
- Video di YouTube Shorts Kini Bisa sampai 3 Menit, Mirip TikTok