Platform Jual Beli Aset Kripto Indodax Diduga Diretas
- Platform jual beli aset kripto Indodax, diduga menjadi korban aksi peretasan. Hal ini diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, melalui akun media sosial X Twitter.
Menurut Cyvers, Indodax mengalami sejumlah transaksi mencurigakan dalam nilai besar. Cyvers mencatat ada sejumlah alamat yang dilaporkan menampung aset senilai 14,4 juta dollar AS (sekitar Rp 221 miliar) yang ditukar menjadi Ether.
"Hey @Indodax, sistem kami mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet anda di jaringan yang berbeda," tulis @CyversAlerts, Rabu (11/9/2024).
Namun kemudian Cyvers merevisi angka kerugian menjadi 18,2 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 280,55 miliar. Kerugian ini berasal dari 150 kali transaksi.
"@Indodax tolong segera ambil langkah," tulis @CyversAlerts.
Baca juga: Raja Kripto Sam Bankman-Fried Dijatuhi Hukuman 25 Tahun Penjara
Melalui halaman resmi blog.indodax.com, perusahaan mengatakan bahwa tim keamanan Indodax saat ini menemukan potensi indikasi keamanan di platform.
"Saat ini, kami sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik. Selama proses pemeliharaan ini, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses," tulis pihak Indodax.
Indodax juga menjamin bahwa saldo pengguna baik dalam bentuk krpto maupun Rupiah akan tetap aman.
"Kami berterima kasih atas kesabaran dan kepercayaan yang Anda berikan," tulis Indodax.
Pantauan KompasTekno, Kamis (12/9/2024) pagi sekitar pukul 07.00, halaman Indodax masih menampilkan informasi "maintenance".
CEO Indodax buka suara
Menanggapi hal tersebut, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait dugaan peretasan tersebut.
Ia tidak membantah adanya dugaan aksi peretasan tersebut.
Baca juga: Raja Kripto Sam Bankman-Fried Terancam Penjara 115 Tahun
"Investigasi masih dilakukan. Kami akan berikan update lanjutan begitu investigasi beres," kata dia, dikutip dari .
Oscar mengatakan, masih dilakukan perbaikan atau maintenance terhadap sistem Indodax. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan keseluruhan sistem.
Soal kerugian, Oscar mengatakan bahwa kerugian berasal dari aset perusahaan. Oscar mengklaim, aksi peretasan ini tidak merugikan anggota Indodax.
Ia juga menyebutkan, saldo member dalam bentuk kripto atau rupiah tetap terjaga.
"Kerugian bukan di aset member lebih ke treasury perusahaan. Kita lagi investigasi keseluruhan," ucap Oscar.
Terkini Lainnya
- Fungsi VPN untuk Mengakses Internet yang Perlu Diketahui
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Kapan Waktu yang Tepat Membeli iPhone? Begini Perkiraannya
- 17 Fitur Galaxy AI di Samsung Z Fold dan Flip 6, iPhone 16 Enggak Punya
- Apple Watch Series 10 Ternyata Pakai Sensor Lawas
- Ini Beda Spesifikasi PS5 "Reguler" dan PS5 Pro
- Perusahaan yang Ingin Adopsi AI: Mulailah dari Tantangan Bisnis yang Dihadapi