cpu-data.info

Kesan Pertama Menjajal Samsung Galaxy A55 "Awesome Lemon", HP Cantik dan Nyentrik

Galaxy A55 bersama kotak penjualannya.
Lihat Foto

- "Warnanya bagus banget, cantik dan nyentrik desain belakangnya". Begitulah kira-kira kata seorang teman yang melihat saya menggenggam varian warna baru Samsung Galaxy A55 yang diperkenalkan pada akhir Agustus lalu, yaitu varian Awesome Lemon.

Pendapat dia mungkin terbilang cukup wajar. Sebab, varian warna anyar ini memang paling mencolok di antara varian warna Samsung A55 lainnya.

Secara tampilan, bagian punggung ponsel ini dihiasi dengan warna kuning muda mirip buah lemon yang dilapisi dengan material kaca. Ketika dilihat dari sudut tertentu, terutama ketika terpapar cahaya, cangkang ponsel ini akan menampilkan efek pantulan sinar pelangi.

Baca juga: Unboxing Samsung Galaxy A55 Gaming Package, Rp 6 Jutaan Dapat Apa Saja?

Bagian belakang Galaxy A55. Dengan warna kuning muda yang tak mencolok mata, serta efek pantulan sinar pelangi tadi, maka tak aneh apabila orang lain akan semakin penasaran dan terpaku dengan kecantikan desain punggung Samsung Galaxy A55./BILL CLINTEN Bagian belakang Galaxy A55. Dengan warna kuning muda yang tak mencolok mata, serta efek pantulan sinar pelangi tadi, maka tak aneh apabila orang lain akan semakin penasaran dan terpaku dengan kecantikan desain punggung Samsung Galaxy A55.

Dengan warna kuning muda yang tak mencolok mata, serta efek pantulan sinar pelangi tadi, maka tak aneh apabila orang lain akan semakin penasaran dan terpaku dengan kecantikan desain punggung Samsung Galaxy A55.

Nah, karena lapisan belakangnya mirip kaca, punggung ponsel ini tentunya akan mudah kotor jika terkena bekas keringat atau sidik jari. Namun, efek ini tidak akan begitu tampak jika punggung perangkat dilihat secara langsung. Bekas sidik jari baru akan terlihat ketika cangkang perangkat terpapar sinar lampu atau matahari. 

Masih soal desain punggung, di sisi ini juga terdapat logo "Samsung" yang ada di bagian bawah tengah perangkat, serta modul LED flash dan tiga buah kamera tanpa modul yang terkesan ditempelkan begitu saja di punggung perangkat, tanpa penampang modul. Sehingga, sensor kamera seolah menyatu dengan bodi perangkat.

Punggung Galaxy A55 varian Awesome Lemon yang menampilkan efek pantulan sinar pelangi./BILL CLINTEN Punggung Galaxy A55 varian Awesome Lemon yang menampilkan efek pantulan sinar pelangi.

Selain punggungnya, desain bingkai (frame) Galaxy A55 juga sama nyentriknya dengan punggung. Samsung membuat bingkai ponsel berbahan aluminum ini memiliki warna dasar serupa dengan cangkang perangkat, namun dihiasi dengan tekstur garis-garis.

Bentuk frame Samsung A55 sebagian besar adalah rata alias flat, dengan keempat ujung yang membulat (rounded).

Yang menarik, desain bingkai perangkat sedikit menonjol alias tidak rata di bagian tombol volume dan power. Sentuhan kecil seperti ini membuat desain ponsel terbaru dari keluarga Galaxy A-Series tersebut tak monoton.

Baca juga: Samsung Galaxy A55 dan Galaxy A35 Varian Baru Resmi di Indonesia, Kini Didukung Galaxy AI

Nyaman digenggam

Bagian layar Galaxy A55. Ponsel ini memiliki layar Super AMOLED super lega dengan ukuran 6,6 inci. Ini lebih besar dari Galaxy A54 dengan panel serupa namun berukuran 6,4 inci. 

Animasi di layar ini terasa sangat mulus ketika dipakai untuk bernavigasi antarmenu, serta mampu menampilkan warna dengan tajam dan akurat ketika layar dipakai untuk menonton film atau membaca artikel.

Wajar saja karena layar ini memiliki refresh rate dengan angka 120 Hz serta mendukung teknologi HDR10 Plus untuk menampilkan konten dengan warna ciamik. /BILL CLINTEN Bagian layar Galaxy A55. Ponsel ini memiliki layar Super AMOLED super lega dengan ukuran 6,6 inci. Ini lebih besar dari Galaxy A54 dengan panel serupa namun berukuran 6,4 inci.  Animasi di layar ini terasa sangat mulus ketika dipakai untuk bernavigasi antarmenu, serta mampu menampilkan warna dengan tajam dan akurat ketika layar dipakai untuk menonton film atau membaca artikel. Wajar saja karena layar ini memiliki refresh rate dengan angka 120 Hz serta mendukung teknologi HDR10 Plus untuk menampilkan konten dengan warna ciamik. 

Nah, karena memiliki bingkai yang nyaris rata, pengalaman menggenggam Galaxy A55 akan cukup nyaman. Sebab, bingkai ponsel yang rata cenderung akan mudah melekat dengan telapak tangan.

Pengguna yang tak terbiasa mungkin akan merasa desain bingkai seperti ini bisa membuat tangan sakit jika menggenggam ponsel berlama-lama. Namun, hal ini bisa diakali dengan membeli pembungkus (case) ponsel yang bertebaran dan dijual bebas di internet.

Terkait pengalaman mengganggam, ponsel ini juga masih enak untuk dipegang berlama-lama, setidaknya bagi saya sendiri. Pasalnya, bobot ponsel ini berkisar di angka 213 gram dengan dimensi ketebalan yang serupa Galaxy A54, yaitu 8,2 mm. 

Angka bobot tersebut memang sedikit lebih berat dari Galaxy A54 yang memiliki bobot sekitar 202 gram. Namun, perbedaan berat yang berkisar 10 gram ini bisa dibilang tak cukup terasa.

Bagian bingkai kanan Galaxy A55. Di sisi ini, terdapat tombol volume dan power yang diletakkan di atas bingkai dengan desain menonjol, tidak flat seperti sisi bingkai lainnya yang tak memiliki tombol. /BILL CLINTEN Bagian bingkai kanan Galaxy A55. Di sisi ini, terdapat tombol volume dan power yang diletakkan di atas bingkai dengan desain menonjol, tidak flat seperti sisi bingkai lainnya yang tak memiliki tombol. 

Masih soal bingkai, Samsung Galaxy A55 dibekali dengan tombol dan lubang alias konektor yang cukup lengkap. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat