cpu-data.info

Kebiasaan Warga AS Pakai Chatbot AI: Bikin Tulisan hingga Cari Pekerjaan

Ilustrasi artificial intelligence
Lihat Foto

- Teknologi chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sedang naik daun, dan banyak digunakan di seluruh dunia. Salah satu yang paling populer adalah ChatGPT bikinan OpenAI.

Ketika berinteraksi, pengguna ternyata paling sering minta bantuan chatbot AI untuk penulisan kreatif. Misalnya, fiksi penggemar, naskah film, lelucon, puisi, atau untuk permainan peran.

Hal ini terungkap dari studi terbaru outlet The Washington Post yang mengamati hampir 200.000 percakapan pengguna chatbot dengan alamat IP Amerika Serikat (AS), dari kumpulan data milik bot WildChat.

WildChat Dataset adalah kumpulan data bikinan Allen Institute for AI, yang berisi 1 juta interaksi pengguna (anonim/tanpa buat akun) dengan chatbot berbasis model bahasa besar GPT-3.4 Turbo dan GPT-4.

Saat ini, dataset tersebut mencakup interaksi dari 9 April 2023 hingga 30 April 2024.

Baca juga: Chatbot AI Microsoft Copilot Bisa Bikin Lagu Beserta Liriknya

Dari 200.000 percakapan yang diamati, seperlimanya (21 persen) merupakan perintah/permintaan untuk membantu penulisan kreatif seperti fiksi penggemar, naskah film, lelucon atau puisi, atau untuk permainan peran.

Selain itu, The Post menemukan orang menggunakan chatbot untuk membantu memberi nama bisnis, membuat karakter buku, dan menulis dialog.

Gambaran umum skenario penggunaan yang paling sering dilakukan orang di chatbot AI.The Washington Post Gambaran umum skenario penggunaan yang paling sering dilakukan orang di chatbot AI.
Studi juga menunjukkan, lebih dari 1 dari 6 percakapan chatbot AI dari pengguna di AS berasal dari murid/siswa yang mencari bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Beberapa menggunakan chatbot untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tenang suatu bidang subjek, bukan hanya mencari jawaban yang benar saja untuk PR mereka.

Yang lain hanya menyalin-menempel alias copy-paste pertanyaan pilihan ganda dan meminta jawaban yang benar.

Selanjutnya, warga AS juga menggunakan chatbot AI untuk meminta saran, khususnya seputar pribadi. Misalnya, saran untuk merayu seseorang atau apa yang harus dilakukan ketika pasangan teman selingkuh.

Baca juga: Latih AI ChatGPT 100 Hari Setara Konsumsi Energi 1.000 Rumah 5 Tahun

Menurut amatan The Post, pengguna merasa nyaman untuk memasukkan banyak informasi pribadi ketika berinteraksi dengan chatbot. Misalnya, dari 5.000 percakapan ditemukan nama lengkap pengguna, nama pemberi kerja, dan informasi pribadi lainnya.

Kemudian, sebagian besar percakapan WildChat melibatkan pengkodean komputer. Sekitar 7 persen percakapan meminta bantuan untuk menulis, men-debug, atau memahami kode komputer.

Ada tambahan 1 persen dari pengguna yang meminta bantuan mengerjakan PR, tetapi melibatkan pertanyaan tentang tugas pengodean.

Sekitar 15 persen percakapan lain berkaitan dengan pekerjaan. Misalnya, chatbot diminta untuk menulis presentasi, mengotomatiskan tugas e-commerce, atau menyusun e-mail. Pengguna juga meminta bantuan chatbot untuk membuat gambar.

Meski bot WildChat tidak dapat digunakan untuk membuat gambar, namun sekitar 6 persen pengguna meminta bantuan untuk membuat perintah bagi Midjourney, generator gambar AI.

Kata benda yang paling sering diminta pengguna untuk digambarkan adalah "perempuan".

Secara umum, berikut 10 hal yang paling sering ditanyakan ke chatbot AI, menurut studi The Washington Post, Senin (12/8/2024):

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat